Pengibaran Sang Merah Putih di Lamongan Berhasil dan Lancar

  • Bagikan
SUKSES BESAR: Wadhatus Syelani Octavia, menerima bendera merah putih dari Bupati Yuhronur Efendi pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Lamongandi Alun-Alun Lamongan, Ahad (17/8).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pengibaran Sang Merah Putih menjadi salah satu rangkaian utama dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Bendera yang dibawa oleh Wadhatus Syelani Octavia, 16, pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Lamongan, Ahad (17/8) di Alun-Alun Lamongan, berlangsung khidmat dan terlaksana dengan baik.

Keberhasilan tersebut merupakan buah hasil dari latihan yang telah diemban gadis asal Kecamatan Laren selama menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2025.

Baca juga :   Ini Hasil Undian KPU Bojonegoro, Teguh-Farida Nomor 1, Wahono-Nurul Nomor 2

Menjadi satu-satunya siswa yang lolos pada Paskibraka tingkat Kabupaten Tahun 2025, siswi dari SMAS Wachid Hasyim Maduran itu mengatakan bahwa, ia aktif mengikuti latihan selama satu bulan penuh.

Syela, sapaan akrabnya, mengaku lega dan bangga akan keberhasilannya pada saat mengambil bendera merah putih dari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan ditujukan kepada rekannya sang pembawa bendera Muhammad Nova Nadiansyah.

Menurut Syela, menjadi Paskibraka tingkat Kabupaten tahun 2025 adalah mimpi besar sebagai pembawa baki pada pengibaran bendera di tingkat kabupaten.

Baca juga :   Semarakkan HUT KORPRI ke-52, Pemkab Lamongan Kini Miliki “Mars Lamongan"

“Menjadi Paskibraka adalah mimpi saya. Tahun lalu saya menjadi Paskibraka tingkat kecamatan, dan alhamdulillah pada tahun ini lolos dari rangkaian tes untuk menjadi Paskibraka tingkat kabupaten,” tutur Syela saat ditemui usai mengibarkan bendera.

Syela menambahkan, menjadi pembawa baki pada pengibaran lambang negara memiliki tantangan tersendiri. Karena selain memiliki tujuan keberhasilan, juga dituntut untuk menjaga ketenangan dan fokus saat bertugas, terutama dalam situasi yang tidak terduga.

Baca juga :   Ramaikan Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival, Pemkab Siapkan Makan Gratis

Awal mengikuti pelatihan Paskibraka, Syela mengaku sempat merasa sakit fisik. Rasa tersebut dihiraukan begitu saja, karena berada dititik ini adalah mimpinya sejak lama.

Pada akhir penuturannya, Syela mengungkapkan bahwa kesempatan menjadi pembawa baki pada pengibaran bendera dan Paskibraka 2025 adalah pengalaman berharga baginya.

Syela berharap pengalaman ini dapat memudahkannya dalam menjalankan target berikutnya, yakni menjadi siswa sekolah kedinasan. ”Mohon doa, semoga apa yang saya cita-citakan mendapat kemudahan,” pungkas Syela. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *