Penuhi Kebutuhan Komoditas Pasar, Solokuro Jadi Sentra Jagung Lamongan

  • Bagikan
PEDULI PETANI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (kiri) menyerahkan bantuan benih jagung kepada pengurus Poktan Lohjinawi Desa Tunggul Paciran saat Grand Launching Pendekar Sakti, di Solokuro, Selasa (27/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Kecamatan Solokuro dikenal sebagai sentra produksi jagung Lamongan yang mampu memenuhi kebutuhan komoditas pasar. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, jumlah produksi jagung di Solokuro tahun 2023 mencapai 73.713 ton dengan rata-rata produktivitas sebesar 9.63 ton/ha.

Sementara, secara keseluruhan di Kabupaten Lamongan tahun 2023 lalu produksi jagung mencapai 582.662 ton dengan produktivitas 8,4 ton/hektare. Karena itu, tak heran jika Lamongan ini dinilai menjadi indikator ketahanan pangan nasional, karena tidak hanya sebagai produksi padi, tapi juga jagung.

”Kita luas panennya rata-rata termasuk 5 besar di Provinsi Jawa Timur, 500 ribu ton lebih setiap tahunnya. Bahkan 2023 produksi kita mencapai 550 ton. Artinya Kabupaten Lamongan menunjukkan bagian penting dalam produksi jagung untuk men-supplay kebutuhan nasional,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat Grand Launching Pendekar Sakti, di Solokuro, Selasa (27/2).

Baca juga :   Berburu Ketrampilan Baru, Pj. Bupati Adriyanto Berangkatkan PDKB Stuba di Malang

Guna meningkatkan produksi jagung di Lamongan di tahun 2023, Pemkab telah menyalurkan bantuan benih sebanyak 4.500 kg untuk luasan lahan 300 hektare. Dengan stimulan pupuk sebanyak 15.000 kg.

Sebab, salah satu faktor meningkatnya produksi jagung dipengaruhi oleh jenis benih jagung berkualitas. Hadirnya benih jagung bioteknologi 212s NK Pendekar Sakti yang diluncurkan Syngenta Indonesia di Solokuro, Pak Yes mengapresiasi langkah Syngenta untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Benih menjadi komponen utama dalam budidaya tanaman yang secara nyata memberikan kontribusi dominan dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman.

Tendi Wijiastuti, Ketua Tim Penilai Varietas Tanaman Pangan (TPVTP) Direktorat Perbenihan Ketahanan Pangan mengatakan, pada tahun 2024 Kementrian Pertanian menargetkan produksi jagung sebesar 16,56 juta ton. Target itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang produksi jagungnya mencapai 14,46 juta ton. Angka sasaran tersebut meningkat 1,15 persen.

Baca juga :   Target Ciptakan Lingkungan Kondusif, Desa Made Resmi Jadi Kampung Bebas Narkoba

Guna mendukung hal tersebut, berbagai langkah terus diupayakan untuk mendukung pengembangan jagung hibrida melalui perakitan varietas secara konvensional maupun non konvensional melalui bioteknologi rekayasa genetika.

Diluncurkannya NK Pendekar Sakti 212s sebagai benih jagung bioteknologi pertama yang toleran terhadap herbisida glifosat dan tahan hama penggerek batang. Diharapkan benih tersebut mampu memberikan dampak nyata terhadap prosuksi pertanian.

Sementara, Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain mengungkapkan, tujuan meluncurkan benih jenis 212s Pendekar Sakti adalah untuk mendukung misi Indonesia untuk swasembada pangan.

“Apabila menggunakan varitas ini hasil panen bisa ditingkatkan, karena biaya pestisida lebih rendah. Ini lebih ramah dan mendorong pertanian berkelanjutan di masa depan,” ucapnya.

Baca juga :   Pacar Diajak Kencan, Tidak Terima, Main Keroyok

Selain itu, Lamongan dinilai sebagai daerah paling siap menerima produk bioteknologi dengan background sekolah lapang setahun yang lalu, sehingga hal tersebut mematik Syngenta untuk me-launcing benih 212s Pendekar Sakti di Lamongan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyerahkan bantuan benih jagung kepada 4 (empat) kelompok tani (poktan), yakni Poktan Bumi Makmur Lestari Desa Takerharjo, Solokuro; Poktan Melati Mudah Takeharjo, Solokuro; Poktan Mekarjaya Sumurgayam, Paciran; dan Poktan Lohjinawi Desa Tunggul Paciran.

Selain itu, juga diserahkan alat mesin pertanian combain harvester kepada 3 poktan, diantaranya untuk Poktan Petani Muncul Desa Sungelebak, Karanggeneng; Poktan Cahaya Minatani Desa Dermolemahbang, Sarirejo; dan Poktan Karangrejo Sidorejo, Kecamatan Sugio. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *