INDOSatu.co – LAMONGAN – Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Santri Nusantara (HSN) tahun ini, juga memadati Alun-Alun Kabupaten Lamongan. Dalam Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, ribuan santri kembali ikut andil mengikuti upacara HSN dengan khidmat
Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak para santri menjadi motor perubahan bangsa melalui dakwah digital, inovasi, dan penguasaan ilmu pengetahuan.
Menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, jihad santri di era modern bukan lagi dengan senjata, melainkan dengan karya dan pengabdian bagi kemaslahatan umat. Ia menilai, santri hari ini memiliki peran strategis dalam menjaga moralitas sekaligus memperkuat daya saing bangsa di tengah arus kemajuan teknologi.
“Santri harus mampu menyeimbangkan nilai-nilai spiritual dengan kemampuan intelektual dan teknologi. Dunia digital bisa menjadi ladang dakwah baru dalam membangun optimisme serta melawan hoaks yang merusak persatuan bangsa,” ujarnya.
Dalam amanatnya, bupati menegaskan bahwa pesantren kini tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga laboratorium peradaban dan pusat inovasi sosial. Ia menambahkan, keterlibatan santri dalam membangun peradaban dunia sudah terbukti sejak masa perjuangan kemerdekaan. Kini, peran itu perlu dilanjutkan dalam bentuk yang lebih kontekstual sesuai tantangan zaman.
“Tugas santri tidak berhenti pada mempelajari kitab kuning, tetapi juga dituntut menguasai sains, bahasa, dan teknologi. Santri harus bisa beradaptasi tanpa kehilangan nilai-nilai keislamannya,” ucapnya.
Bupati juga menyampaikan pesan Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, yang menekankan pentingnya semangat jihad dalam konteks kekinian. Jihad masa kini, katanya, adalah perjuangan melalui karya, ilmu, dan pengabdian yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa.
“Satu dekade setelah penetapan Hari Santri Nasional, kita melihat semangat luar biasa para santri dalam membangun peradaban. Kini, jihad tidak lagi membawa senjata, tetapi diwujudkan dalam inovasi, karya, dan dedikasi untuk kemaslahatan bangsa,” tuturnya membacakan pesan Menteri Agama.
Ia pun mengajak seluruh santri untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi bagian dari resolusi bangsa – berkontribusi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan cara yang damai, cerdas, dan produktif.
Peringatan HSN 2025 di Lamongan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini menjadi pengingat bahwa perjuangan dan pengabdian santri terhadap bangsa tidak pernah berhenti, melainkan terus berevolusi mengikuti zaman. (*)





