INDOSatu.co – JAKARTA – Indonesia dan Turki telah menyelesaikan kesepakatan pembelian jet tempur generasi kelima KAAN. Demikian diumumkan oleh beberapa media berbasis Turki, yang menyebut Indonesia menyelesaikan pembelian 48 jet tempur KAAN dengan sebuah upacara di Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) 2025 di Istanbul.
Menurut keterangan tersebut, kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan sebagai pembeli pertama jet tempur generasi kelima buatan Turki tersebut. Pembelian 48 jet tempur tersebut dalam rangka untuk memperkuat alutsista militer Indonesia.
“Dengan stabilitas politik yang memungkinkan proyek-proyek jangka panjang, serta visi dan kepemimpinan kuat Presiden kami, Recep Tayyip Erdoğan, industri pertahanan kami semakin berkembang setiap tahunnya,” ujar Wakil Presiden Cevdet Yılmaz dalam sebuah pernyataan di X setelah upacara tersebut.
Rincian keuangan belum diungkapkan tetapi kontrak tersebut bernilai sekitar 10 miliar dollar AS, menurut laporan media Turki. Kesepakatan tersebut mencakup produksi dan pengiriman pesawat canggih ke Indonesia selama periode 10 tahun.
Fasilitas baru juga akan didirikan di Indonesia, tempat Turkish Aerospace Industries (TAI) telah mengoperasikan kantor, untuk membantu Indonesia mempercepat upaya lokalisasi sebagai bagian dari kemitraan industri yang lebih luas.
Sementara itu, upacara penandatanganan dihadiri oleh Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan Turki (SSB) Haluk Gorgun, Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, Ketua Dewan TAI Omer Cihad Vardan, Wakil Menteri Pertahanan Nasional dan Wakil Ketua TAI Suay Alpay, dan Manajer Umum TAI Mehmet Demiroglu.
Menurut Turkiye Today, pada 26 Juli 2025, dalam artikel berjudul “Turki menandatangani kesepakatan ekspor 48 pesawat KAAN bersejarah dengan Indonesia di IDEF 2025.” Gorgun menekankan implikasi yang lebih luas dari pencapaian tersebut terhadap kemampuan pertahanan Turki dan kedudukan internasional.
“Kontrak pertama pesawat generasi kelima kita telah ditandatangani dengan saudara-saudara kita di Indonesia,” katanya.
“Agar perdamaian dunia dapat terwujud, penting bagi kita untuk menjalin kerja sama yang berkelanjutan dengan negara-negara sahabat dan sekutu,” tambahnya.
“Yang kami perhatikan adalah meluasnya penggunaan produk berkelanjutan yang akan memotivasi kami. Kami telah mencapai 83 persen dalam lokalisasi,” jelasnya.
“Ini membutuhkan upaya yang besar. Kami merasakan kebahagiaan karena mencapai tujuan yang diberikan kepada kami,” ujar Gorgun.
Perjanjian ini mencakup ketentuan untuk membangun infrastruktur industri lokal di Indonesia, dengan perusahaan-perusahaan Indonesia berpartisipasi dalam aspek produksi dan rekayasa program.
Komponen transfer teknologi ini merupakan perubahan signifikan dari model ekspor tradisional, dan justru menciptakan kemitraan jangka panjang yang menguntungkan kemampuan kedirgantaraan kedua negara.
“Kami merasakan hasil dari pendekatan membangun kepercayaan ini bersama-sama. Kontrak pertama pesawat generasi ke-5 kami telah ditandatangani dengan saudara-saudara kami di Indonesia. Semoga ini membawa berkah,” sambungnya.
Gorgun menekankan filosofi strategis yang mendorong kerja sama pertahanan Turki.
“Dalam kerangka tanggung jawab dan wewenang yang diberikan kepada kami oleh Presiden, kami berupaya melakukan yang terbaik yang kami bisa,” katanya.
“Melakukan yang lebih baik daripada yang ada di dunia, melakukannya dengan cepat, mengembangkan dengan biaya yang efektif, dan berbagi apa yang kami lakukan, apa yang kami kembangkan, apa yang kami ajukan dengan negara-negara sahabat dan sekutu,” jelasnya. (*)



