Pimpin Apel Upacara Hari Santri, Bupati Lamongan: Santri Harus Beri Solusi untuk Masyarakat

  • Bagikan
SAMPAIKAN AMANAT: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memimpin apel dan membacakan Naskah Resolusi Jihad di acara memperingati Hari Santri Nasional 2023 di halaman Pemerintah Kabupaten Lamongan, Ahad (22/10).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memimpin apel dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023 di halaman Pemerintah Kabupaten Lamongan, Ahad (22/10). Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menuturkan, tema hari santri “Jihad Santri Jayakan Negeri” memiliki makna yang relevan pada perkembangan zaman saat ini.

Namun demikian, kata Bupati Yuhronur, jihad tidak lagi dimaknai sebagai pertempuran fisik, melainkan perjuangan intelektual melawan kebodohan.

“Santri harus menjadi teladan dalam menjalani jihad ini dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, yang menjadi modal utama dalam berjuang melawan kebodohan dengan memperdalam ilmu dan melibatkan cahaya pengetahuan,” tutur Pak Yes.

Baca juga :   1.282 Pedagang Pasar Kota Tolak Direlokasi ke Pasar Wisata

Terlebih, kata Pak Yes, di era yang penuh dengan ketidakpastian, santri Lamongan terus menjadi solusi kemasyarakatan dengan beragam inovasi kreativitas dan kekuatan jejaring, yang diyakini perannya akan semakin hebat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Selain itu, kata Pak Yes, dalam menyongsong generasi emas 2045, apel yang dihadiri pengurus pondok pesantren, sekolah islam, hingga para santri itu, Pak Yes berpesan, untuk bersama-sama membangun peradaban manusia dengan meningkatkan intelektual yang didukung dengan sentuhan spiritual untuk melahirkan mental yang kuat serta merawat prinsip hablum minallah dan hablum minannas agar terwujud kesalehan dan kebajikan bagi umat.

Baca juga :   Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Lamongan Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Kata Pak Yes, para santri harus tetap adaptif dalam kemajuan teknologi dengan bijak memanfatkan teknologi dan memainkan media sosial. Santri sebagai gerakan intelektual dan religiusitas yang lahir dari rahim Pesantren, diharapkan dapat mewarisi semangat para ulama, khususnya semangat untuk merawat ahli sunnah wal jamaah dan hubbul wathan minal iman.

”Dan itu berlaku sejak dulu, saat ini, dan ke depan, keberadaan Pesantren akan selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan sosial masyarakat,”imbuh Pak Yes.

Baca juga :   Gairahkan Insan Pers di Lamongan, Bupati Yuhronur Ajak Wartawan Main Sepak Bola

Pada kesempatan yang sama,  dilakukan penandatanganan naskah hibah aset tanah dari Pemkab Lamongan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan berupa Kantor Kemenag Kecamatan Sarirejo, Babat, Sukorame, dan Karangbiangun, yang dilakukan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Kepala Kemenag Lamongan HM Syamsuri. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *