Pisah Kenal Dandim, Bupati Yes Ajak Ciptakan Lamongan Kondusif

  • Bagikan
PEJABAT BARU: Dandim 0812 Letkol (Inf) Deni Suryo dan istri menyampaikan sambutan dihadapan Forkopimda dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Lamongan dalam pisah kenal di Makodim 0812 Lamongan, Selasa (2/9).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajaran Forkopimda Lamongan menghadiri acara pisah kenal Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan di Makodim setempat, , Selasa (2/9/2025) malam.

Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih atas dedikasi Letkol (Arm) Ketut Wira Purbawan, saat menjabat sebagai Dandim 0812 selama kurang lebih dua tahun.

Baca juga :   Normalisasi Kali Asinan, Pengerukan Kawasan PPN Brondong Segera Dilanjutkan

Salah satu hasil kinerja Letkol Ketut Wira adalah Kampung Pandu, yakni program ketahanan pangan terpadu yang dikembangkan oleh Kodim 0812 Lamongan dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

 

Program itu berkonsep integrated farming atau pertanian terpadu dan zero waste (tanpa residu) yang mengintegrasikan tiga sektor utama, diantaranya adalab pertanian, peternakan, dan perikanan. Tujuannya adalah meningkatkan ketahanan pangan daerah melalui pemanfaatan limbah secara maksimal tanpa sisa.

Baca juga :   Konsisten Garap Isu Lingkungan, Lamongan Terima 2 Penghargaan Nirwasitha Tantra 2022

“Terima kasih kepada Letkol (Arm) Ketut Wira Purbawan yang sudah berkontribusi dan berkolaborasi bersama Pemkab Lamongan dalam menjalankan seluruh program. Salah satunya aktif mendukung ketahanan pangan, yang menjadi tugas utama yang harus dicapai,” tutur orang nomor satu di Kota Soto itu.

 

Selanjutnya, Pak Yes mengajak Dandim 0812 Letkol (Inf) Deni Suryo untuk bisa hadir dan bersinergi bersama jajaran Forkopimda Lamongan dalam menciptakan kondusivitas di Lamongan.

Baca juga :   Naikkan Level Ekonomi Kreatif di Lamongan, Bupati Yuhronur Launching MOOLA

Terlebih sebelumnya, Letkol (Inf) Deni Suryo telah mengemban tugas di wilayah Surabaya. Sehingga, dengan pengalaman tersebut, tentu memudahkan untuk memahami karakter masyarakat yang hampir sama. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *