PKD Gelar Deklarasi, Diintimidasi Camat. Beri Pesan Melawan; Jadi Kades Tidak Ditunjuk, Kok Ditekan

  • Bagikan
BU:LATKAN TEKAD: Kurang lebih 223 Kades yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa (PKD) Tuban menggekar acara Deklarasi Satu Komando menjelang Pilkada Tuban yang digelar di Restoran Kayu Manis Tuban, Rabu (23/10) pagi

INDOSatu.co – TUBAN – Kurang lebih 223 Kepala Desa di Tuban yang tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa (PKD) menggelar kegiatan deklarasi. Deklarasi menjelang Pilkada di Bumi Wali itu dititeli Deklarasi Satu Komando dan diselenggarakan di Restoran Kayu Manis Tuban, Rabu (23/10) pagi .

Tampak hadir dalam Deklarasi tersebut, Sujiono, Koordinator PKD Jawa Timur dan Muhammad Yusuf, atau yang sering dipanggil Gus Yusuf, Dewan Pembina PKD Jawa Timur. Dalam sambutannya, Gus Yusuf memberi pesan kepada para Kepala Desa (Kades) di Tuban agar selalu kompak.

Gus Yusuf juga meminta Kades tidak tajut takut diintimidasi oleh atasan. Bukan hanya itu. Gus Yusuf meminta Kades di Tuban tidak boleh ragu untuk memilih calon pemimpin, karena nasib Tuban ada di tangan para Kades.

“Jangan pernah takut diintimidasi, saya ada di belakang Njenengan (Kades, Red),” ungkap Gus Yusuf kepada wartawan, Rabu (23/10).

Baca juga :   Petik Melon di Smart Green House, Plt. Bupati Rouf: Holtikultura Salah Satu Unggulan Lamongan

Gus Yusuf menambahkan, para Kades tidak usah bimbang dalam proses politik di Pilkada Tuban 2024 nanti, Jika merasa ada pemimpin yang mengintimidasi para Kades, jika ada pemimpin yang tidak memperhatikan Kades, justru harus dilawan. Dia menambahkan jika ada yang melarang para Kades berkumpul seperti acara yang digelar PKD, bukan pejabat yang melarang itu, yang akan membantu jika para Kades mempunyai masalah.

“Kita buktikan bukan partai kuning, partai coklat yang menguasai, tapi para Kades sendiri yang menentukan. Siapapun pilihan Njenengan (Kades, Red), kami akan mem-back up.” kata Gus Yusuf.

Usai acara tersebut, Suhadi, Ketua PKD Tuban ketika dikonfirmasi wartawan INDOSatu.co menyambut baik acara yang digelar PKD tersebut. Berdasarkan laporan panitia, setidaknya ada 223 Kades hadir dalam acara tersebut. Mereka sudah mempunyai pilihan sendiri serta independen menyikapi Pilkada Tuban 2024 yang akan digelar 27 November 2024 mendatang itu.

Baca juga :   Soal Video Lelaki Pangku Wanita Seksi, Sudiyono: Rapat BK Sepakati ADP Korban Medsos

Dia menyampaikan bahwa, ada beberapa oknum camat yang melarang Kades mengikuti kegiatan tersebut. Setidaknya dia menyebut ada dua camat yang diduga melakukan intimidasi agar para Kades di wilayah mereka tidak usah menghadiri acara Deklarasi tersebut.

“Jika kita diintimidasi ya kita malah pasang badan. Kita organisasi paguyuban kepala desa, membikin kegiatan kok dilarang? Kita ya akan melawan. Kalau begini caranya, ya kami lawan,” kata Suhadi.

Dia menyampaikan bahwa, acara PKD tersebut merupakan acara organisasi yang tidak memiliki tendensi politik. Mereka sudah bisa menentukan pilihan terkait sosok pemimpin untuk Tuban mendatang. Namun para camat yang mengintimidasi para Kades, justru menghawatirkan jika para Kades digiring ke pilihan calon bupati tertentu. ”Justru pikiran camat itu yang aneh,” kata Suhadi.

Baca juga :   Terkait APK Dirusak, Paslon 01 Lapor Bawaslu, Tim Paslon 02 Justru Tunggu Laporan

Camat Semanding Cipta Dwipriyata ketika dikonfirmasi wartawan INDOSatu.co mengelak bahwa dirinya mengintimidasi para Kades yang tertgabung dalam PKD tersebut. Dia membantah menekan para Kades untuk tidak menghadiri acara PKD tersebut.

Meski demikian, Cipta malah mengajak wartawan media ini untuk bertemu di kantor Kecamatan. ”Monggo ke kantor saja mas, tidak ada (intimidasi, Red) itu,” kata Cipta melalui ponselnya, Rabu (23/10) malam.

Sementara itu, Camat Soko Sucipto ketika dikonfirmasi wartawan INDOSatu.co tidak mengangkat ponselnya. Setidaknya dua kali ponselnya dihubungi tapi tidak diangkat. Untuk meyakinkan sang camat, wartawan media ini juga mengirim jejaring sosial WhatsApp, tapi juga tidak direspon. Hingga berita ini diturunkan, Camat Sucipto belum menjawab pertanyaan wartawan media ini. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *