Prabowo Respon Aksi Demo, Mensesneg: Anggap Wajar, Minta Mahasiswa Lebih Jeli

  • Bagikan
TERKONFIRMASI: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyikapi kabar santernya reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (8/9).

INDOSatu.co – JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi akhirnya angkat bicara soal maraknya aksi demo oleh mahasiswa di berbagai daerah, pada Senin (17/2). Prasetyo mengungkapkan, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menilai, unjuk rasa mahasiswa sebagai sesuatu yang wajar dalam demokrasi.

Meski demikian, Prasetyo mewanti-wanti kepada masyarakat berimbang dan jeli menerima serta memahami informasi yang berkembang, terutama terkait kebijakan-kebijakan pemerintah.

“Menyampaikan pendapat itu wajar dan biasa saja dalam demokrasi,” kata Mensesneg meneruskan pendapat Presiden terkait unjuk rasa itu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/2).

Baca juga :   Soal Alokasi Tambahan Kuota Haji, Ternyata, Ini Penjelasan Dirjen PHU Kemenag...

Lebih jeli yang dimaksud, kata Prasetyo, mahasiswa harus utuh memahami informasi soal kebijakan pemerintah. Dia menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga telah memastikan kebijakan efisiensi pemerintah tidak berdampak kepada anggaran untuk beasiswa, biaya UKT, dan tak juga berdampak kepada pemecatan tenaga honorer.

“Kami mengimbau adik-adik mahasiswa untuk lebih jeli. Dari Jumat lalu sudah dijelaskan oleh Bu Menkeu, saya juga hadir, bersama pimpinan DPR, bahwa efisiensi ini tidak berdampak pada pendidikan. KIP (Kartu Indonesia Pintar), beasiswa, termasuk LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) tetap berjalan,” tutur Mensesneg.

Baca juga :   Hadiri Dialog Tanpa Gibran, Prabowo Sampaikan Permintaan Maaf di UM Surabaya

Prasetyo pun kembali menekankan semangat efisiensi itu bukan untuk mengganggu pelayanan kepada masyarakat, tetapi memangkas pengeluaran negara yang selama ini kurang produktif, misalnya, seperti seminar-seminar atau acara diskusi (FGD).

“Semangat efisiensi ini bukan untuk mengganggu masyarakat, tapi untuk memangkas hal-hal yang kurang produktif, seperti acara seremonial, seminar, atau FGD yang sudah terlalu banyak. Sekarang rakyat butuh aksi nyata,” ujar Prasetyo.

Baca juga :   Raih Thomas, Merah Putih Tak Berkibar, DPR Ingatkan Janji Menpora

Presiden Prabowo dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, juga menekankan efisiensi anggaran pemerintah tidak mengganggu kegiatan operasional.

Anggaran yang berhasil dihemat justru dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, misalnya seperti penyediaan pupuk dan perbaikan fasilitas pendidikan.

“Jadi habis itu kunker, seminar, FGD, forum group discussion, apa yang didiskusikan? Rakyat perlu mitigasi, rakyat perlu pupuk, rakyat perlu bibit, sekolah diperbaiki. Tidak usah seminar lagi,” tegas Presiden. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *