Rakyat Israel Kembali Demo, Minta Damai dan Bebaskan Sandera

  • Bagikan
MAKIN MELUAS: Aksi demo yang dilakukan rakyat Israel makin meluas. Mereka menuntut perdamaian dan pembebasan sandera yang ditawan kelompok militan Palestina.

INDOSatu.co – TEL AVIV – Sikap brutal Israel tak hanya menuai kecaman dunia, tetapi juga rakyatnya sendiri. Kali ini, pemimpin negeri Zionis itu didemo rakyatnya di hampir seluruh wilayah Israel pada Ahad (17/8).

Sama seperti demo sebelumnya, rakyat Israel menuntut diakhirinya perang di Gaza dan berharap terjadi kesepakatan damai dengan pejuang militan Palestina, sehingga terjadi pembebasan para sandera yang masih ditawan HAMAS.

Sayangnya, aksi demo tersebut tidak digubris. Untuk sementara, militer justru bersiap melancarkan serangan baru.

Baca juga :   Presiden Palestina: Israel Hancurkan Solusi Dua Negara

Dilansir Al Jazeera, protes rakyat Israel tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan domestik dan kekhawatiran internasional atas krisis kemanusiaan di wilayah Palestina.

Penyelenggara protes dan kelompok kampanye utama yang mewakili keluarga para sandera juga menyerukan pemogokan kerja secara umum.

Para demonstran di Israel yang menuntut pemerintah mereka membuat kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang ditawan militan di Gaza, meningkatkan aksi mereka pada Sabtu, 16 Agustus dengan melakukan aksi mogok.

Baca juga :   Meninggal 19 Orang, Korban WNI Kapal Karam di Johor Bahru

Sementara itu, Israel mengatakan sedang bersiap untuk memindahkan warga Palestina dari zona pertempuran ke Gaza selatan. Hal itu diugkap Noga Tarnopolsky, seorang jurnalis sebuah media independen.

“Ini mungkin bagian dari operasi perang psikologis untuk mencoba membujuk warga Gaza agar meninggalkan rumah mereka atau tempat apa pun yang mereka tempati, di Gaza tengah,” ujarnya.

Dalam situasi yang porak-poranda akibat perang, Gaza menghadapi situasi yang terbatas sumber daya. Ibu-ibu berada di garis depan setiap hari, terutama merawat anak-anak muda Gaza yang menderita trauma fisik dan psikologis yang luar biasa.

Baca juga :   Konflik India-Pakistan, Prof. Bilveer Khawatir Nuclear Exchange, ASEAN Terimbas

Anak-anak ini membutuhkan ‘kebutuhan yang jauh lebih luas’ karena mereka menghadapi pengungsian, kekerasan, kelaparan, dan kematian keluarga inti dan orang-orang terkasih.

Dengan memberikan gambaran langsung dan mendalam tentang krisis kemanusiaan di lapangan, Sharon Gaffney dengan senang hati menyambut Dr. Zahra Legris, Psikiater dan Manajer Aktivitas Kesehatan Mental untuk Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *