Rayakan Aniversary ke-24, Sinau Bareng, Sabrang Letto Pukau UKM Pecinta Nalar IAIN Kudus

  • Bagikan
BIKIN GAYENG: Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe (tengah) saat tampil di acara Sinau Bareng yang digelar oleh UKM KPN di IAIN Kudus, Senin (14/11).

INDOSatu.co – KUDUS – Bertempat di gedung perpustakaan IAIN Kudus, Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Pecinta Nalar (UKM KPN) IAIN setempat menggelar Sinau Bareng dengan meghadirkan Sabrang Mowo Damar Panuluh. Putra budayawan kondang, Emha Ainun Najib yang juga vokalis grup Band Letto itu lebih banyak memanfaatkan forum tersebut benar-benar menjadi ajang diskusi. Bukan monologis.

UKM KPN selama ini memang berkomitmen sebagai wadah untuk mendiskusikan semua fenomena di lingkungan sekitar secara intelektual. Sinau Bareng itu tergelar juga berkat keprihatinan pihak internal kampus karena merasa ada yang aneh. Aneh karena UKM yang didalamnya komunitas mahasiswa, anggotanya justru tidak banyak seperti UKM lainnya.

Baca juga :   Bea Cukai Musnahkan Ribuan BMN Senilai Rp 2,2 Miliar

”Berangkat dari keprihatinan itulah, akhirnya acara Sinau Bareng ini bisa tergelar malam ini,” kata Prof Ihsan, salah satu pembina UKM KPN, Senin (14/11) malam. Kegiatan yang bertemakan “Dari Intelektualitas Menuju Spiritualitas” tersebut juga untuk merayakan Anniversary ke-24 UKM KPN IAIN Kudus.

Tampak hadir dalam acara tersebut, rektor IAIN yang kemudian memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Selain rektor, dalam acara ini UKM KPN turut mengundang Pembina UKM KPN, dosen-dosen IAIN Kudus, para demisioner UKM KPN serta Acara ini juga terbuka untuk masyarakat umum.

Baca juga :   Pelaku Pelempar Sabu Pakai Bola Tenis Tertangkap

Di acara Sinau Bareng itu, Sabrang sendiri lebih banyak mengupas soal tema kegiatan tersebut. Dia banyak membahas soal definisi dan makna Intelektualitas dan Spriritualitas. Dengan mengetahui dan memahami definisi kedua kata tersebut, Sabrang meyakini pembahasan tema tersebut akan mudah dipahami.

Dia menguraikan secara apik dua kata tersebut, meski sambil disertai joke-joke segar yang membuat audiens bersemangat. Dalam diskusi tersebut, Sabrang mengatakan bahwa, meski manusia itu punya sikap dan sifat berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya manusia itu punya fitrah yang baik. ”Berbeda tolok ukurnya, tergantung kacamata mana yang dipakai untuk melihatnya.”

“Kalau dalam Islam, orang yang baik adalah orang yang bermanfaat. Dia tidak intelek, tapi bermanfaat, maka dia bisa dikatakan baik,” sambungnya.

Baca juga :   WBP Dibekali Pelatihan, Kalapas: Agar Mereka Mandiri dan Bermartabat

Sabrang juga mengkritisi isu hari-hari ini dimana ledakan media sosial juga berpengaruh di kehidupan peradaban manusia. Meski demikian, Indonesia dinilainya kurang baik dalam bermedia sosial. Karena itu Sabrang menawrkan Islam tidak hanya digunakan untuk menggaet spiritualitas, tapi juga untuk menata kehidupan sosial.

Acara Sinau Bareng Mas Sabrang itu menjadi kian meriah dengan tampilnya Suluk Tajuq Menara yang membawakan lagu-lagu jawa dengan aransemen yang mirip dibawakan grup Kyai Kanjeng Emha Ainun Najib. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *