INDOsatu.co – JAKARTA – Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Itulah yang mengilhami Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Saat menyampaikan pidato politik dalam HUT ke-15 Partai Gerindra, Menteri Pertahanan itu menceritakan pengalamannya selama puluhan tahun saat berdinas di TNI AD.
Pengalaman tersebut memberi Prabowo pelajaran yang berharga, terutama untuk mempercayai pemimpin. Kisah menarik tersebut disampaikan kepada seluruh kader Partai Gerindra, agar mempercayai pemimpinnya. Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno yang duduk di barisan depan mimbar pidato.
Putra Begawan Ekonomi, almarhum Sumitro Djojohadikusumo bahkan mengumpamakan, bahwa seorang pemimpin itu seperti nakhoda pilot pesawat atau nahkoda kapal. Jika tak seseorang tak percaya kepada dua sosok tersebut, sebaiknya tak menggunakan moda transportasi tersebut untuk berpindah tempat.
“Kalau kau tidak percaya sama nahkoda, cepet lompat, kalau kau naik pesawat percaya sama pilot sama co-pilot. Karena kau tidak percaya ngapain naik pesawat itu, goblok kau naik pesawat itu,” ujar Prabowo dalam pidato politik di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2).
Menurut Prabowo, kepercayaan kepada pemimpin merupakan sikap sederhana yang harus diikuti oleh pengikutnya. Sebab, kata Prabowo, tidak ada seorang pun pemimpin yang mau membahayakan anak buahnya.
“Percayalah pada pimpinanmu. Kalau kau tidak percaya pada pimpinanmu, kau berhenti, mengundurkan diri saja. Jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya. Very simple, sangat sederhana,” ujar Prabowo.
Prabowo lalu menyontohkan dirinya. Dia menerapkan jiwa kepemimpinan itu di kementerian yang dia pimpin, Kemenhan. Prabowo juga memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya dipercaya dan menduduki posisi Menteri Pertahanan (Menhan). Kara dia, pemimpinnya saat ini adalah Jokowi yang mengajaknya masuk Kabinet Indonesia Maju.
“Kita pernah rival dengan Pak Joko Widodo, memang benar. Tetapi diujungnya, demi kepentingan yang besar, demi kepentingan Tanah Air yang kita cintai, beliau (Jokowi, Red) berjiwa besar mengajak saya dan saya tidak ragu-ragu menerima ajakan itu,” pungkas Prabowo. (*)