Respon Janji Trump, Kremlin Ingin Tahu Senjata AS Apa yang Dikirim ke Ukraina

  • Bagikan
BIKIN UKRAINA SENYUM: Peluncur sistem pertahanan udara Patriot di Ukraina yang bisa melawan sekaligus mempertahankan diri dari serangan lawan. (foto: REUTERS).

INDOSatu.co – MOSKOW – Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang akan kembali mengirim senjata untuk Ukraina direspon langsung oleh Istana Kremlin. Otoritas Kremlin mengaku ingin tahu senjata apa yang akan dikirim AS ke Ukraina.

Kremlin perlu memastikan sekaligus mengklarifikasi senjata apa yang akan dipasok Amerika Serikat ke Ukraina setelah Presiden Donald Trump mengatakan Washington harus mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv (Ukraina).

Dikutip Reuters, pada hari Senin, Trump mengatakan pada bahwa Amerika Serikat akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, terutama senjata pertahanan, untuk membantu negara yang dilanda perang itu mempertahankan diri dari meningkatnya serangan Rusia.

Baca juga :   Politik Malaysia Memanas, PM Minta Dukungan, Oposisi Menolak

Ketika ditanya tentang pernyataan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ada banyak pernyataan yang saling bertentangan tentang pasokan senjata AS ke Ukraina, meskipun jelas bahwa pengiriman senjata Eropa terus berlanjut.

“Jelas, pasokan terus berlanjut, itu jelas. Jelas, Eropa terlibat aktif dalam memasok senjata ke Ukraina,” kata Peskov, Selasa (8/7).

Baca juga :   Pemilu Dipercepat, Direstui Raja, PM Sabri Yaakob Bubarkan Parlemen Malaysia

“Mengenai jenis pasokan apa dan berapa jumlahnya yang terus diterima Ukraina dari Amerika Serikat, masih perlu waktu untuk mengklarifikasi hal ini secara definitif,” tambahnya.

Rusia, yang terus maju di berbagai titik sepanjang garis depan, saat ini menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina termasuk Krimea, seluruh Luhansk, bagian terbesar dari tiga wilayah lain, dan sebagian kecil dari tiga wilayah tambahan.

Baca juga :   Makin Dikucilkan. Saat Netanyahu Berpidato, Ratusan Diplomat WO

Peskov mengatakan bahwa, Moskow menghargai upaya Trump untuk memulai negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina, dan bahwa ada potensi signifikan untuk memulai kembali hubungan perdagangan dan ekonomi Rusia-AS.

“Namun saat ini, Amerika Serikat tengah menerapkan sejumlah pembatasan. Kami yakin sanksi ini ilegal dan tidak hanya merugikan pengusaha kami, tetapi juga pengusaha Amerika Serikat,” pungkas Peskov. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *