Reuni Kehutanan UGM, Roy Suryo: Kehadiran Jokowi Tak Bernilai Apa-apa

  • Bagikan
KUKUH PENDIRIAN: Pakar Telematika Roy Suryo dan Pakar Digital Forensik Rismon Sianipar tak berpengaruh pada kehadiran Jokowi di acara reuni Kehutanan angkatan 80 UGM, Sabtu (26/7).

INDOSatu.co – JAKARTA – Kehadiran mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di acara reuni ke-45 Angkatan ’80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (26/7), tak menyiutkan nyali Roy Suryo dan kawan-kawan.

Menyikapi kedatangan Jokowi di acara tersebut, Roy Surya justru terlihat santai dan tidak berpengaruh terhadap apa yang sudah dilakukan oleh dirinya dan Dr. Rismon Sianipar atas ijazah dan skripsi Jokowi yang diyakini 99,9 persen palsu.

“Kunjungan Jokowi ke UGM tidak mengubah apapun hasil hipotesis sebelumnya (Skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli),” kata Roy Suryo dalam surat eletroniknya kepada INDOSatu.co, Sabtu (26/7).

Baca juga :   Proyek Molor dan Bengkak Biaya, China Minta Tambah Konsesi, Anthony: Sungguh Aneh

Terkait kedatangan Jokowi di acara reuni Fakultas Kehutanan UGM itu, Roy mengaku mendapat banyak pertanyaan dari para jurnalis. Karena itu, Roy Suryo pun dengan tangan terbuka memberikan tanggapannya.

Pertama, kata Roy Suryo, kedatangan Jokowi di acara reuni itu tidak berarti apa-apa. Hal itu bisa dilihat bahwa kedatangan Jokowi masih terlihat layaknya pejabat, bukan alumnus.

”Bajunya beda. Hanya datang singkat di Fak Kehutanan, bukan di acara intinya di Wanagama seperti alumni yang lainnya,” kata Roy Suryo, Sabtu (26/7).

Baca juga :   SK Nomor 731 Disorot, KPU Batalkan Rahasia Dokumen Capres-Wapres

Kedua, kata jebolan Ilmu Komunikasi UGM itu, Jokowi juga tidak elok mempermalukan orang (Jambrung/Jambrung Saksono) yang katanya tidak lulus sampai delapan kali mata kuliah Matematika, dengan dosen saat itu Pak Daliyo, didepan para alumni.

Ketiga, kata Roy Suryo, Jokowi juga berusaha keras meyakinkan bahwa diuji oleh Dosen Penguji Skripsi: Ir. T. Burhanudin & Ir. Sofian Warsito dengan pembimbing Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro didepan rekan-rekannya sendiri. ”Buat apa? Khan aneh malahan,” kata Roy penuh tanya.

Yang membuat makin aneh, Jokowi juga bercerita nama-nama teman saat KKN: Misalnya Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tetapi ironisnya, tanpa disertai bukti, dan hanya sebatas narasi. ”Jadi, sekali lagi, tidak ada nilai apa-apa kehadiran Jokowi di acara reuni tersebut,” Roy Suryo.

Baca juga :   Diduga Langgar Amdal, Komisi XII dan KLH Segel Proyek MNC Lido City

Kelima, ungkap Roy Suryo, Jokowi juga keukeuh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbing (dospem) skripsinya. Padahal, kata Roy Suryo, Ir. Kasmudjo sudah jelas membantah, (baik selaku dospem skripsi, maupun dospem akademik).

”Jadi, sekali lagi, kedatangan Jokowi itu tidak mengubah apapun hasil hipotesis sebelumnya (skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli),” pungkas Roy Suryo. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *