INDOSatu.co – BOJONEGORO – Ribuan warga Muhammadiyah dan masyarakat Jumat (21/4) mendatangi lokasi salat berjamaah Idul Fitri yang digelar di Jalan Teuku Umar, tepatnya di depan Masjid At-Taqwa. Salat Ied yang digelar PD Muhammadiyah Bojonegoro itu menghadirkan Suwito sebagai khotib dan imam salat dibawakan Syamsul Huda.
Dalam khotbahnya, Suwito mengajak jamaah untuk mengucapkan rasa syukur setelah berhasil menuaikan ibadah Ramadan sebulan lamanya. Hari ini jamaah berbahagia, bisa berkumpul bersama keluarga, orang tua dan sanak saudara.
”Menyambung tali silaturahim yang sekian lama, karena wabah Covid-19 menghalangi kita untuk berbagai aktivitas kekeluargaan, menjadikan kita tak bisa ke mana-mana,” kata Suwito.
Suwito juga mengungkapkan, selama ini, untuk bisa menyapa orang tua, keluarga, dan saudara, hanya media sosial. Sebagian hanya bisa berdoa, meneteskan air mata karena tak bisa lagi bertemu dengan mereka yang sudah pergi untuk selamanya.
”Sungguh, hanya orang yang beriman yang bisa mengambil pelajaran baik, betapa lemahnya manusia,” kata Suwito.
Kata Suwito, hanya dengan makhluk Allah yang tidak kasat mata, yakni virus Corona, manusia sedunia tak berdaya. Lalu apa yang patut dibanggakan dan disombongkan? Atas dasar apa manusia berani lancang, memusuhi, dan mengkriminalisasi syariat dan hukum Allah, sang
pencipta alam semesta?
”Mari kita lihat ke belakang bagaimana kaum bersikap sombong dan menganggap tak ada yang lebih kuat dari seraya mengingkari ayat-ayat Allah, mereka akhirnya dibinasakan dengan azab-Nya yang sangat dahsyat dan mengerikan,” kata Suwito.
Suwito lalu, menyitir bahwa semua kegembiraan dan kebahagiaan kaum muslimin, terpancar sinar kenikmatan dari Allah yang telah memberikan kemenangan dalam menaklukan hawa nafsu angkara murka.
”Kita lawan hawa nafsu selama satu bulan lamanya, kita hindari makan dan minum pada siang hari selama bulan Ramadan, bukan karena tiada makanan dan minuman, tetapi semua itu kita
kerjakan karena ketaatan pada perintah Allah, demi keinginan suci yang didambakan setiap mukmin sepanjang perjalanan hidupnya, yaitu; Agar Kita Menjadi Insan yang Muttaqin,” pungkas Suwito. (*)