Rupiah Nyaris Tembus Rp 17 Ribu, Sri Mulyani: Ini Akibat Kebijakan Trump

  • Bagikan
PENGARUH GLOBAL: Menteri Keuangan Sri Mulyani menyikapi melemahnya nilai tukas rupiah terhadap Dolar AS dalam sepekan terakhir ini.

INDOSatu.co – JAKARTA – Nilai tukar rupiah nyaris tembus Rp 17 ribu. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun merespon fenomena tersebut. Bahkan, secara terang-terangan, Sri Mulyani bahwa melemahnya nilai tukas rupiah terhadap Dolar AS itu akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) per akhir Maret 2025, nilai tukar rupiah sempat berada di level Rp 16.829 per dolar AS (end of period/eop) dan Rp16.443 per dolar AS (year to date/ytd).

Baca juga :   Janjikan THR segera Cair, Sri Mulyani: Presiden sedang Rampungkan Keppres

Menurut Sri Mulyani, suasana global memang sudah mulai tak menentu sejak tahun lalu, di mana bank sentral AS, The Fed, diharapkan menurunkan suku bunga, tetapi tertahan oleh inflasi. Kemudian masalah tersebut belum usai, Trump membuat kebijakan yang membuat perekonomian dunia makin gonjang ganjing.

“Suasana ini kemudian ditambah dengan Presiden Trump yang terpilih dan kemudian memulai masa jabatannya di Januari melakukan langkah-langkah yang drastis, dampak dampaknya dialami banyak negara,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (30/4).

Baca juga :   Bertemu Pengusaha Korea, Bamsoet Dorong Korindo Group Tingkatkan Investasi

Terbaru, Trump memberlakukan tarif resiprokal kepada 70 negara mitra dagangnya, yang dianggap memiliki surplus dan perlu dikoreksi. Meski saat ini penetapan tarif ditunda, tapi saling balas tarif dengan China tetap berlangsung panas dan memengaruhi situasi global.

“Tindakan drastis dari Presiden AS tersebut dalam bentuk resiprokal tarif mempengaruhi sentimen dan dinamika sektor keuangan sangat signifikan,” jelasnya.

Sri Mulyani menegaskan pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menimpa negara lainnya. Ini membuktikan bahwa nilai tukar memang sangat terpengaruh dengan kondisi global.

Baca juga :   MPR Raih Peringkat Satu sebagai Lembaga yang Miliki Kinerja Anggaran Terbaik

“Untuk Indonesia juga tidak terkecuali sehingga kita lihat movement atau pergerakan dari nilai tukar kita yang di Rp 16.443 year to date dan Rp 16.829 lebih juga mencerminkan dinamika global dan tidak selalu sama atau identik dengan kondisi fondasi atau fundamental Indonesia,” pungkas Sri Mulyadi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *