INDOSatu.co – BOJONEGORO – Peringatan Hari Buruh (May Day) Internasional yang jatuh tepat pada 1 Mei, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyerahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada ahli waris. Salah satunya kepada Nurul Baldatun Thoyyibah, ahli waris (anak) Anwar, 48, pekerja di Perusahaan Umum Daerah Pasar Kabupaten Lamongan.
Anwar yang meninggal dunia akibat tertabrak Kereta Api Jayabaya rute Surabaya-Jakarta pada bulan lalu, ahli warisnya mendapat santunan. Santunan tersebut senilai Rp 189.004.846 yang meliputi JKM sebesar Rp 42.000.000, JHT sebesar Rp 10.504.846, JP sebesar 350.000/bulan, dan beasiswa 136.500.000.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes mengatakan, dalam menyejahterakan masyarakat, khusunya pekerja dan buruh, diperlukan koordinasi, dialog, dan komunikasi yang inklusif dan dinamis antara pemerintah, perusahaan, dengan pekerja atau buruh.
“Pembangunan di Kabupaten Lamongan ini sungguh sangat inklusif dan dinamis. Kami terus mendukung mendorong apa yang menjadi keinginan para pekerja dengan berbagai cara dengan mengedepankan koordinasi, komunikasi dan berdialog, sehingga menemukan sebuah hal yang kita sepakati bersama,” tutur Pak Yes, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Senin (1/5).
Menurut orang nomor satu di jajaran Pemkab Lamongan itu, terjalinnya situasi dan kondusif akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Sebab, kata Pak Yes, hal itu akan menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Lamongan, serta dapat menekan angka penggangguran.
Dengan saling berkoordinasi, kata Pak Yes, tentu sangat berdampak positif bagi peningkatan investasi, bagi peningkatan suasana yang dinamis bagi kemajuan dan perkembangan Kabupaten Lamongan, hampir 1/2 triliun rupiah di tahun 2022 nilai investasi yang sudah ditanamkan di Kabupaten Lamongan itu.
”Dan saya yakin pada saatnya nanti, ketika situasi semakin membaik, situasi perekonomian dunia juga semakin membaik, kita sangat optimistis Lamongan ini adalah menjadi tempat tujuan investasi para pengusaha,” kata Pak Yes.
Peringatan May Day sekaligus halal bihalal di Lamongan diperingati bersama antara para serikat pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pada kesempatan tersebut, Pak Yes juga menerima 5 aspirasi yang disampaikan perwakilan serikat pekerja Lamongan.
Lima poin aspirasi tersebut diantaranya, pengawasan pelaksanan pemberian UMK pada pekerja, pemeberian fasilitas jaminan kesehatan dan jaminan sosial, pemerintah menindak tegas apabila terjadi penyelewangan di perusahaan, penyediaan fasilitas sekretariat bagi pengurus perwakilan serikat pekerja Lamongan serta alokasi anggaran pembinana kepada pengurus.
“Lima hal yang tadi disampaikan oleh Pak Iswahyudi tentu akan menjadi catatan dan kami koordinasikan degan pihak terkait, sesuai dengan kebijakan yang berlaku,” tambah Pak Yes.
Sementara itu, Iswahyudi mengakui, banyak hal dapat dilakukan untuk memperingati May Day, namun koordinasi yang baik antara para buruh/pekerja dengan pemerintah dan perusahaan merupakan langkah preventif untuk menyelesaikan suatu keresahan.
“Koordinasi yang seperti ini tidak mungkin ada di seluruh Indonesia. Barangkali untuk saat ini, hanya Lamongan saja yang dikemas bersama halal bihalal dan diletakkan di Pendopo Kabupaten Lamongan. Semoga Lamongan ini menjadi pilar tripartit untuk di seluruh Indonesia,” ujar Iswahyudi.
Selain itu, melalui kegiatan yang ditujukan untuk membangun hubungan industrial yang harmonis diantara pemerintah, pengusaha, pekerja, dan buruh, pada kesempatan yang sama dilaksanakan penandatanganan naskah deklarasi damai antara Bupati Lamongan, Kapolres Lamongan, Dandim 0812 Lamongan, Ketua Apindo, dan Perwakilan Serikat Pekerja. (*)



