INDOSatu.co – JAKARTA – Tewasnya seorang pekerja lokal Indonesia di PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara mendapat perhatian serius dari Ketua Umum DPP KSPSI, Moh. Jumhur Hidayat. Peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi di fasilitas grinding smelter 1 pada Senin (26/6).
Kecelakaan tersebut merupakan kejadian yang terus berulang. Menurut Syafri, yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Morowali Utara, bahwa kecelakaan ini terjadi karena PT. GNI tidak patuh terhadap aturan pemerintah.
Menanggapi kejadian ini, Jumhur pantas berang dan mengalamatkan keberangannya pada Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan atau LBP yang menurutnya sering menjadi semacam “bodyguard” dari perusahaan-perusahaan asal RRC tersebut.
“LBP, kamu kan yang suka bela-bela perusahaan dari China itu, mau berapa nyawa buruh lagi hilang di tempat kerja yang tidak taat aturan itu?,” tegas Jumhur kepada INDOSatu.co, Selasa (27/6) malam.
Jumhur masih ingat betul, ketika pertama kali TKA China dimudahkan datang ke Indonesia, LBP bilang mereka pekerja terampil. Sementara itu, kata Jumhur, dengan berlindung dibalik Proyek Strategis Nasional (PSN) seolah perusahaan-perusahaan dari RRC itu menjadi kebal hukum.
“Jujur sajalah, ada apa sebenarnya kalian rezim ini kok begitu tunduk pada RRC? TKA-nya bego-bego kalian bilang terampil dan tak tergantikan. Memasukan TKA yang bego-bego itu melanggar UUD 1945, karena pekerjaan dan penghidupan yang layak itu dimaksudkan untuk orang Indonesia, bukan untuk TKA China yang bego-bego itu,” pungkas Jumhur. (adi/red)