Selama Kudeta Militer Myanmar, Sebanyak 885 Nyawa Melayang Sia-sia

  • Bagikan
TOLAK MILITER: Para pendukung Aung San Suu Kyi terus melakukan aksi demo.

INDOSatu.co,JAKARTA – Kelompok masyarakat sipil melaporkan pasukan junta Myanmar telah menewaskan 885 orang sejak kudeta militer. Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pada Jumat dini hari, korban bertambah satu orang asal Mandalay yang tewas pada Rabu.

AAPP mengungkapkan seorang anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Kotapraja Wundwin, Mandalay, bernama Soe San tewas pada Rabu. Soe San yang ditangkap pada Selasa silam dikabarkan meninggal karena Covid-19.

Baca juga :   Terima Dewan Syura Republik Yaman, Bamsoet Berharap Konflik di Negara Yaman Segera Berakhir

Namun, menurut AAPP, Soe San dipukuli oleh tentara yang ditempatkan di Rumah Sakit Pintale. Hingga 1 Juli, AAPP mencatat 5.195 orang masih berada dalam tahanan, sebanyak 233 orang di antaranya dijatuhi hukuman.

AAPP masih mencoba mengonfirmasi nama-nama tahanan yang dibebaskan rezim militer pada Rabu lalu. Pada Kamis kemarin, asisten ahli bedah Wutt Yi Aung yang terlibat dalam Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) ditangkap di daerah Bago.

Baca juga :   PBB Minta Usut Penembakan Pemimpin Muslim Rohingya

Seorang anggota Palang Merah Kotapraja Nattalin, Bago, bernama Ko Htike alias Kyaw Linn Htike juga ditangkap pada 29 Juni setelah memulangkan pasiennya.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Namun, pihak juru bicara Aung San Suu Kyi membantah tudingan junta militer tersebut. (*)

Baca juga :   Tolak Serahkan Jabatan Presiden, Myint Akui Dipaksa Mundur
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *