Sepertiga dari Jawa Timur, Nilai Ekspor Kabupaten Lamongan Mencapai Rp 107 Triliun

  • Bagikan
BERHARAP LANCAR: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (depan armada) menyiramkan ar kendi sebagai penanda bahwa ekspor perdana 2023 berbagai produk UMKM Kabupaten Lamongan siap dikirim ke luar negeri.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Jangan pandang enteng Lamongan. Nilai ekspor Lamongan tahun 2022 menunjukkan angka yang fantastis, yakni sebesar Rp 107 triliun rupiah atau setara UU$ 7 miliar . Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor tersebut sepertiga nilai ekspor Jawa Timur yang mencapai UU$ 21 miliar. Capaian tersebut tidaklah berlebihan jika Kabupaten Lamongan mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten pendukung ekspor pada akhir 2022 lalu.

Mendukung ekspor tahun 2023, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi melepas ekspor dari 5 perusahaan industri di Lamongan ke pasar global, di depan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan, Kamis (26/1). Dalam sambutannya, Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur, berharap bahwa pelepasan ekspor secara simbolik itu diharapkan menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk memasarkan ke pasar global serta membangkitkan perekonomian Lamongan.

Baca juga :   Gelar Liga Santri, Kodim Lamongan Jadikan Ajang Jaring Pesepakbola Potensial

“Ekspor perdana di tahun 2023, tentu ini akan merangsang perekonomian di Kabupaten Lamongan yang sudah ada ini akan semakin berkembang,” tutur Pak Yes.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan, Anang Taufik mengungkapkan, Disperindag juga terus berupaya melebarkan pasar dagang Lamongan di kancah internasional, melalui misi dagang bersama Pemprov Jatim.

Baca juga :   Berlangsung Khidmat, Persemayaman Api Abadi Kahyangan Api Hari Jadi Bojonegoro ke-347

“Desperindag juga bekerja sama dengan bea cukai, bahwa buyer dari Jepang dan Korea dengan Kedungpring yang nantinya akan mengirimkan dua kontainer, Selain itu, juga ada produk pakan berupa pelet ke Jepang. Jadi, banyak sekali pelaku usaha kita yang menjajakan ke pasar ekspor,” ujarnya.

Lima perusahaan industri tersebut antara lain, Cahaya Bintang Plastindo Olympic furniture plastik ke Qatar, Quality Work produk mebeler ke Amerika, Puma produk alas kaki ke Eropa dan Asia, BMI produk hasil olahan perikanan ke Asia, produk UMKM Koko Nono olahan makanan jadi dan setengah jadi ke Malaysia.

Baca juga :   Cegah Krisis Pangan, Bupati Lamongan Salurkan Banpang dan Bansos ke Warga

Ekspor Lamongan didukung lima komoditi yang terbesar dari kayu (barang dari kayu), daging dan ikan, alas kaki, ikan dan udang, plastik dan barang dari plastik yang dipasarkan ke Jepang, USA, China, Australia, India, Malaysia, Korea, UK, Taiwan dan Turki. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *