Siapkan Generasi Emas, Bupati Lamongan Teken MoU dengan IDI dan PA

  • Bagikan
DEMI GENERASI EMAS: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menandatangani Mou dengan IDI dan PA terkait pendidikan kesehatan reproduksi yang digelar di SMPN 1 Lamongan, Kamis (4/1).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Guna mempersiapkan generasi emas 2045 mendatang, Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melakukan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) antara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lamongan, Pengadilan Agama Kabupaten Lamongan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, serta 48 kepala sekolah SMP Negeri se-Kabupaten Lamongan, di SMPN 1 Lamongan, Kamis (4/1).

Penandatanganan tersebut sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyiapkan generasi emas yang cerdas, berwawasan, dan sehat dengan membekali pengetahuan terkait kesehatan reproduksi (kespro) bagi remaja. Terlebih seperti diungkapkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bahwa kesehatan reproduksi masih dianggap tabu di kalangan masyarakat.

Menyiapkan generasi saat Indonesia emas, kata Bupati Yuhronur, semua pihak harus berkomitmen dan tidak boleh anak-anak Lamongan tidak menjadi bagian Indonesia emas. Untuk mencapai itu, perlu kesiapan, salah satunya di bidang kesehatan. Apalagi kesehatan reproduksi, yang insyallah masih dianggap tabu untuk dibicarakan.

Baca juga :   Ikuti MCP, Lamongan Optimalisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

‘’Anak-anak tidak menyadari itu menjadi bagian penting, dan menjadi hal yang mengagetkan ketika melihat angka di tahun 2020 bahwa 2,5 persen remaja Indonesia terinfeksi pentakit menular seksual pranikah,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes, itu.

Selain itu, ungkap Pak Yes, melihat data statistik, sebanyak 0,7 persen remaja perempuan Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah, dan 4,3 persen di kalangan remaja laki-laki. Melihat data tersebut, Pak Yes menekankan perlunya pencegahan yang dapat menjadi dasar bagi remaja dalam pergaulan.

“Usia-usia (remaja) inilah, anak-anak perlu diberikan edukasi bahaya-bahaya reproduksi. Jika tidak disiapkan, MoU ini hanya sekedar, formalitas tidak ada makna dan outputnya. Dengan seminar mungkin saat ini mereka belum paham, tapi nantinya mereka akan memahami dan menjadi dasar tentang kesehatan reproduksi,” kata Pak Yes.

Baca juga :   Songsong 2023, Kabupaten Lamongan Siapkan Lima Prioritas Pembangunan

Pak Yes berharap, komitmen yang dikemas melalui seminar kesehatan reproduksi di setiap sekolah menengah pertama se-Kabupaten Lamongan dapat menjadi langkah strategis pemerintah daerah menyambut 100 tahun Indonesia emas.

“Momen penting hari ini mungkin belum dipandang sebuah hal penting, tapi nanti di kemudian hari akan menjadi hal yang penting, karena tahun 2045 Indonesia sedang berusia 100 tahun, dicanangkan Indonesia menjadi Indonesia emas, dengan berbagai penelitian dunia 2045 perekonomian dan negara menjadi urutan ke 7 dunia, bahkan masuk 5 besar Asia sisi ekonominya,” imbuh Pak Yes.

Baca juga :   Entas Kemiskinan melalui Program Baznas, Bupati Lamongan: Satu Desa Lima Mustahik

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif mengatakan, seminar yang mulai di SMPN 1 Lamongan dengan 500 siswi, menjadi salah satu bagian implementasi Gerakan gerakan pendidikan terpadu sekolah ramah anak, akreditasi perpustakaan, sekolah sehat, dan adiwiyata (PADURAKSA) dari segi kesehatan.

Dihadapan para kepala sekolah yang hadir, Munif menekankan, komitmen tersebut dapat segera diimplementasikan di sekolah masing-masing.

“Kami berharap teman-teman kepala sekolah tidak menjadikan ini sebagai beban, tapi menjadi tonggak, legasi bagi anak-anak kita. Pengetahuan seperti ini jangan hanya didominasi lembaga-lembaga di kota, tapi semua lembaga pendidikan di desa-desa harus dirasakan tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi anak-anak,” ungkap Munif. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *