Stabilkan Harga Beras di Pasaran, Pemkab Lamongan Gelar Operasi Pasar Murah

  • Bagikan
RINGANKAN BEBAN WARGA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (tengah) saat meninjau pasar untuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Dia menjamin pasokan dan harga beras di Lamongan yang stabil.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemkab Lamongan, Jawa Timur menggelar Operasi Pasar Murah (OPM), di Pasar Sidoharjo Lamongan, Sabtu (4/2). OPM digelar untuk menyetabilkan harga sembako, terutama komoditi beras yang kini harganya sedang naik. Kenaikan harga yang terjadi dikarenakan stok beras yang menipis.

“Stok beras di Lamongan masih ada, namun menipis. Itu terjadi karena kita menuju musim panen yang insyaallah akan terlaksana pada Maret mendatang,” tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat meninjau kegiatan OPM kepada wartawan, Sabtu (4/2).

Baca juga :   Bupati Yakini Gerai Si Dilan Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lamongan

Berlangsung selama 2 hari, OPM menggandeng perusahaan umum (Perum) Bulog yang menyediakan persediaan beras jenis medium sebanyak 6 ton. Pada kegiatan OPM beras Bulog akan dijual dengan harga Rp 47 ribu untuk 5 kg.

“Kita bekerja sama dengan Bulog. Harga beras saat ini untuk yang jenisnya medium dipatok harga Rp 11 sampai Rp 12 ribu. Sedangkan yang jenis premium itu harganya Rp 14 ribu.

Baca juga :   Masuki Endemi, Pemkab Lamongan Fokuskan Pembangunan Infrastruktur

Sebagai daerah yang mendapat predikat lumbung pangan nasional di Jawa Timur, Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur, menegaskan bahwa, Lamongan akan menjamin pasokan dan harga beras yang stabil. Pada Sabtu (4/2) sedang digelar operasi pasar di Pasar Babat dan Pasa Blimbing.

Menurut penjual beras di Pasar Sidoharjo Lamongan, Santi mengatakan, penjualan beras menurun karena stok beras saat ini sangat minim. Namun, dengan hadirnya beras medium dari Bulog, penjualan beras cukup meningkatkan dari hari biasanya.

Baca juga :   Entas Kemiskinan melalui Program Baznas, Bupati Lamongan: Satu Desa Lima Mustahik

“Stoknya sedikit, makanya mahal dan berimbas pada sepinya pembeli. Dulu sebelum naik, penjualan sehari kita mencapai 2 kwintal. Sekarang penjualan terbantu dengan adanya beras medium ini, per harinya sekitar 1 kwintal,” kata Santi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *