INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut, kolaborasi pentahelix antara pemerintah daerah, akademisi, komunitas, pengusaha, dan media mampu menurunkan angka stunting secara krusial di Lamongan secara efektif dari 27,05 persen di tahun 2022 menjadi 9,4 persen ditahun 2023.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Yuhronur saat menghadiri Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lamongan, di Hotel Elresas Lamongan, Kamis (8/8).
“Berbagai gerakan dan gebrakan yang didukung juga oleh media massa, stunting Kabupaten Lamongan dari 27 persen kemarin ini tinggal satu digit 9,4 persen. Saya yakin ini bisa berhasil berkat dukungan teman media. Dan alhamdulilah, Kabupaten Lamongan juga diberikan penghargaan di tingkat nasional berkat penurunan stunting tertinggi,” ucap Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan.
Berbagai program yang masif dijalankan, mulai dari program 1-10-100 (1 paket untuk 10 anak stunting selama 100 hari), inovasi Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa (MONALISA BERDANSA), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tingal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil (TILIK INSERT BUMI), penguatan infrastrultur kesehatan, hingga lainnya.
Pak Yes menilai, penurunan angka stunting menjadi salah satu upaya menyiapkan generasi Indonesia emas tahun 2045 yang harus dimulai sejak dini. Dengan kolaborasi media massa, penyediaan informasi-informasi positif yang membangun, kata Pak Yes, mampu menjadi semangat dan pematik masyarakat untuk mencapai apa yang dicita-citakan.
“Disebutkan bahwa pilar demokrasi itu ada 4 (empat) dan satunya adalah media. di Lamongan dalam rangka dan konteks kolaborasi, kita selalu melibatkan dan media menjadi penting. Kolaborasi pentahelix media dan pers menjadi keseluruhan proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Lamongan,” kata Pak Yes.
Ketua PWI Jatim Lutfi Hakim mengatakan, media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi apa yang menjadi public interest (kepentingan umum). Selain itu, seorang jurnalis atau wartawan dituntut untuk mampu menggali dan menyajikan potensi daerah.
Sehingga, kata dia, jurnalis harus memiliki skill, pengetahuan, dan kode etik serta moral. Sebagai penguatan profesionalisme wartawan Lamongan yang tergabung dalam PWI Lamongan, menurut Lutfi Hakim diselenggarakannya OKK menjadi bagian penting peningkatan kulitas SDM ditengah perkembangan digitalisasi.
“Mudah-mudahan ini menjadi ukuran bagaimana hubungan ideal antara media massa dengan government. Sebab, kami meyakini jika ekosistem kehidupan pers daerah itu bagus, insyallah pertanda penyelenggarana pemerintah daerah berjalan dengan bagus, penyelenggaraan pemerintahan secara terbuka dan tanggungjawab, insyalalh Lamongan juga ada itu,” pungkasnya. (*)