INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemkab Lamongan, Jawa Timur bersama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Lamongan menggandeng Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Lamongan untuk menggelorakan minat baca masyarakat setempat.
Kemunculan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menarik perhatian publik, terutama warga Lamongan. Maklum, sehari sebelumnya, KPK telah menggeledah beberapa lokasi. Selain Dinas Perkim dan Cipta Karya Lamongan, petugas KPK juga menggeledah rumah dinas bupati yang posisinya di belakang Pendopo Lokatantra.
Saat menghadiri acara Arpusda, Yuhronur didampingi Wabup Abdul Rouf. Keduanya juga kompak mengenakan baju yang sama di acara tersebut. Kepada wartawan, Yuhronur tetap tenang merespon berbagai pertanyaan wartawan tersebut terkait aksi penggeledahan KPK selama 6 jam di Lamongan tersebut.
”Biasa saja. Kan mereka (KPK, Red) mencari dokumen terkait proyek pembangunan Gedung Pemkab Lantai 7 yang menelan anggaran Rp 151 miliar. Itu saja. Dokumen proyek itu terjadi antara 2017-2019,” kata Yuhronur.
Lalu berkas apa yang dibawa KPK? Yuhronur mengaku tidak punya kewenangan untuk menjawabnya. Dia justru meminta wartawan agar menanyakan masalah itu ke KPK. Dia khawatir terjadi kontraproduktif dengan apa yang dilakukan KPK. Yang pasti, pembangunan gedung Pemkab Lamongan lantai 7 itu dibangun di era bupati sebelum dirinya.
Sementara itu, saat petugas KPK melakukan penggeledahan, selain mencari dokumen, petugas KPK juga meminta ditunjukkan beberapa tempat yang selama ini dibuat untuk kegiatan dan aktivitas bupati sebelum dirinya. ”Prinsipnya kita terbuka saja. Tidak ada yang kita sembvunyikan,” kata Yuhronur.
Sementara itu, dalam kegiatannnya di Arpusda, Yuhronur mengatakan bahwa minat baca merupakan pondasi penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkulitas. Sebab, hal itu akan berpengaruh pada indeks pembangunan manusia. Dengan minat baca yang tinggi, akan memiliki pengetahuan yang luas dan terverifikasi.
“Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat memberikan dukungan pada kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat. Bentuk dukungan berupa fasilitasi dan inovasi ragam program yang ada kolerasinya dengan kegiatan literasi. Maka dari itu literasi harus digelorakan sejak dini karena akan menentukan kualitas sumber daya manusia berkualitas kedepannya,” tutur Yuhronur saat menghadiri kegiatan pelantikan GPMB Kabupaten Lamongan periode 2023-2027 di Kantor Dinas Arpusda Kabupaten Lamongan, Kamis (14/9).
Menurut Kepala Dinas Arpusda Kabupaten Lamongan Fara Damayanti, peran GPMB ini ialah sebagai pembuka jalan agar minat baca di Lamongan semakin meningkat. Meskipun pada tahun 2022 minat baca di Kabupaten Lamongan sudah dapat dikategorikan baik yakni 70,90 persen dengan frekuensi membaca 72,5 persen dan frekuensi akses internet dan bahan informasi 75,6 persen.
“Hadirnya GPMB di Kabupaten Lamongan ini harus menjadi pembuka jalan bagi masyarakat agar lebih meningkatkan minat bacanya. Karena membaca merupakan bagian dari literasi. Disamping itu membantu berjalannya program inovasi yang sudang dicanangkan oleh Pemkab Lamongan, seperti gerakan Lamongan membaca satu hari satu buku, Lamongan membaca, Lamongan menghafal, dan lainnya,” ungkap Fara.
Selanjutnya Fara juga meminta kepada GPMB Kabupaten Lamongan agar melanjutkan tugasnya dengan membentuk gerakan hingga tingkat desa. Yang bertujuan agar kampanye minat baca dapat tersampaikan dengan cepat dan merata ke seluruh lapisan masyarakat. (*)