Tekan Kasus PMK, Pemkab Lamongan Tutup Sementara Pasar Hewan

  • Bagikan
SIAGA PMK: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (kanan) saat meninjau vaksinasi mandiri di kandang ternak milik Haji Tarjo, Jumat (10/1).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan biosecurity berupa penutupan sementara pasar hewan (Tikung dan Babat) seiring dengan penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali menyerang di Jawa Timur.

“Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan ragam upaya untuk menekan penyebaran kasus PMK, yang akhir-akhir ini kembali muncul di Jawa Timur. Pagi ini kami melakukan biosecurity di Pasar Hewan Tikung dan vaksinasi mandiri untuk menyelematkan hewan yang masih sehat,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat meninjau vaksinasi mandiri dan biosecurity di pasar hewan Tikung dan kandang ternak milik Haji Tarjo, Jumat (10/1).

Baca juga :   Jelang Jam Istirahat, PT Gunung Agung Sentosa di Menganti, Gresik Terbakar Hebat

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati mengatakan, pelaksanaan biosecurity di tempat berkumpulnya ternak (pasar hewan) dengan vaksin mandiri merupakan langkah awal yang efektif untuk menekan penyebaran kasus PMK.

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi mandiri bertujuan untuk melakukan penyelamatan hewan yang masih sehat. Hingga saat ini sudah dilakukan vaksinasi mandiri sejumlah 425 dosis, yang ditujukan untuk tujuh kecamatan (Mantup, Tikung, Sarirejo, Karangbinangun, Brondong, Paciran, Solokuro).

Baca juga :   Rayakan HIM 2024, Sekda Tuban Ajak Pelajar Giat Menabung Sejak Dini

“Beberapa langkah antisipasi terjadinya kasus PMK sudah kami lakukan. Karena Kabupaten Lamongan suspek 527 kasus. Yang pertama, tentu kita edarkan imbauan kewaspadaan. Dilanjutkan dengan melakukan biosecurity di pasar hewan, bahkan melakukan vaksinasi mandiri,” jelas Shofiah.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan per 9 Januari 2025, total hewan sakit ada 527 kasus, hewan sembuh sejumlah 133 ekor, hewan mati 22 ekor, hewan dipotong 26 ekor, dan hewan dalam masa pengobatan sejumlah 346 ekor.

Baca juga :   Tertinggi Sukses Turunkan Angka Stunting, Bupati Lamongan Terima Penghargaan BKKBN

Shofiah juga mengungkapkan bahwa, dengan upaya yang sudah dilakukan pasti kasus suspek PMK di Lamongan bisa disembuhkan. Karena pada masa pengobatan ternak yang suspek PMK akan diberikan vitamin, antibiotik, dan antipiretik. Sehingga mempercepat penyembuhan ternak dari PMK. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *