Teladan! Meski Pimpin Dirjen Haji, Hilman Latief Tak Dahulukan Diri dan Keluarga Pergi ke Tanah Suci

  • Bagikan
MENUJU TANAH SUCI: Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag RI H Hilman Latief memastikan keberangkatan haji Indonesia pada 12-24 Mei mendatang.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Siapa yang tidak mengenal Hilman Latief? Cendekiawan muslim muda yang brilian dan menjadi salah satu tokoh di jajaran pengurus PP Muhammadiyah. Perilakunya sangat terpuji, untuk ukuran sebagai pejabat. Karena itu, tak heran jika Hilman mendapat apresiasi dari publik, juga diinternal pengurus Muhammadiyah.

Salah satu perilaku yang patut dicontoh dari Hilman adalah menyikapi daftar tunggu Ibadah Haji regular di Indonesia sangat panjang, bahkan mencapai puluhan tahun untuk daftar tunggunya. Masa tunggu haji reguler ini berbeda-beda di setiap daerah tempat calon jamaah mendaftar.

Sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief ternyata memberikan teladan yang sangat baik bagi jamaah haji di Indonesia.

Sebagai orang nomor satu di PHU, Hilman mengikuti masa tunggu sebagaimana jamaah haji pada umumnya. Hilman menganggap tidak perlu mendahulukan daftar tunggu untuk dirinya dan keluarganya. Sikap Hilman mendapatkan apresiasi sangat positif dari publik. Sebagai pejabat eselon I, Hilman dinilai telah memberikan teladan yang baik.

Baca juga :   Gelombang 1 dan 2 Haji Indonesia Diberangkatkan ke Tanah Suci Mulai 12-24 Mei 2024

Hilman Beri Teladan untuk Publik

Menanggapi sikap Hilman, Busyro Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah memberikan apresiasi.

“Keteladanan semacam yang ditunjukkan oleh sikap Hilman untuk tidak memajukan masa tunggunya sebagai calon jamaah haji ini sangat patut diapresiasi,” ungkap Busyro.

Senada dengan Busyro, Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Azaki Khoirudin, menilai teladan yang dilakukan Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut patut dicontoh oleh aktor-aktor di birokrat dan juga kader muda Muhammadiyah.

Baca juga :   Besok, Pemerintah Umumkan Nasib PPKM Level 4

Azaki mengenal sosok Hilman Latief sebagai imuwan, intelektual dan akademisi yang terbiasa berpikir kritis dan objektif. Bahkan sebelum menjadi Dirjen PHU, Hilman dikenal sebagai penulis yang produktif dan prolifik. Karya-karyanya berupa buku maupun artikel ilmiah banyak dipublilasikan di penerbit internasional.

Bahkan karakter kepemimpinan sosok Hilman Latief setelah masuk di birokrasi tidak lah luntur. Karekter kepemimpinan akademik sangat menonjol. Selain obyektif, Hilman juga terbiasa dengan meritokrasi, sehingga menjalankan birokrasi berbasis sistem dan profesionalisme.

Karena itu, Azaki melihat karakter kepemimpinan Hilman Latief tidak mudah bersikap komunalistik yang dengan mudah membawa keluarganya ketika bertugas, atau mempercepat haji istrinya.

Contoh Integritas bagi AMM

Sikap kehati-hatian Hilman Latief dapat menjadi teladan bagi para tokoh birokrat dan pejabat lain agar berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara.

Baca juga :   Tak Sesuai Pancasila dan UU NRI, Al Muzzammil: Pemerintah Harus Pastikan Gelaran LGBT Batal

Busyro Muqoddas menilai Hilman telah menjadi teladan yang relevan bagi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) secara khusus.

“Saat ini, kita butuh figur kader yang berkiprah menjalankan tugas negara namun tetap menunjukkan karakternya sebagai kader Muhammadiyah. Inilah yang ditunjukkan oleh Hilman yang memimpin Dirjen PHU. Hilman adalah cermin kader yang tidak larut dalam birokrasi,” ungkap Busyro.

Senada dengan Mantan Ketua KPK tersebut, Azaki berpesan agar kader-kader muda Muhammadiyah dapat mencontoh kepemimpinan Hilman Latief. Kader Muhammadiyah jangan ragu untuk berdiaspora ke birokrasi pemerintahan, namun tetap seksama dan berkepribadian Muhammadiyah. Jangan anti birokrasi, tetapi masuk lah birokrasi dengan penuh integritas. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *