INDOSatu.co – JAKARTA – Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Moh. Jumhur Hidayat memastikan 3 juta keluarga besar buruh di bawah organisasi naungannya tidak akan ikut aksi demo buruh yang rencananya akan dilakukan pada Kamis, 28 Agustus 2025.
“Saya sudah instruksikan kepada 3 juta keluarga besar buruh anggota KSPSI di seluruh tanah air untuk tidak terlibat dalam aksi demo itu,” tegas Jumhur di Jakarta, Selasa (26/8) malam.
Dia mengatakan, KSPSI bersama sekitar 100 federasi dan konfederasi lainnya sudah membuat draf untuk didialogkan dengan pemerintah, DPR, dan pengusaha. Karena itu, demonstrasi itu adalah jalan akhir.
Dia berpendapat, kalau dialog saja masih bisa, aksi demo bukan satu-satunya alternatif untuk menyampaikan aspirasi. Kecuali, kata Jumhur, pintu dialog tidak tidak mendapat tanggapan. “Jadi, sekali lagi, saya minta itu tidak dilakukan (ikut demo, Red),” tuturnya.
Jumhur juga memastikan, anggota KSPSI di seluruh kabupaten/kota Indonesia dipastyikan tidak akan melakukan aksi demo buruh pada 28 Agustus di wilayah masing-masing.
Ditengarai, aksi demo pada 28 Agustus itu tidak murni gerakan buruh karena adanya keterlibatan partai politik di dalamnya. Meski demikian, dia tidak mempersilakan demo tersebut. “Ini negara demokrasi silakan saja bila mau mencari simpati,” kata Jumhur.
Tetapi, Jumhur menegaskan, pihaknya justru menerima undangan dari pemerintah, DPR, dan pengusaha untuk berdialog dulu. Karena itu, KSPSI justru sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk dialog tersebut.
“Jadi sekali lagi, tidak ada buruh anggota KSPSI yang akan terlibat dalam aksi 28 Agustus mendatang, dan ini adalah perintah DPP,” pungkas Jumhur. (*)



