INDOSatu.co – BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Mu’awanah mengajak kepada segenap Kelompok Pembudidaya Ikan untuk giat memasarkan produk budidaya ikan melalui digital marketing.
Ajakan tersebut disampaikan Bupati Anna saat memberikan sambutan secara virtual pada Bimtek Kelompok Pembudidaya Ikan Darat di Balai Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru, Rabu (15/6).
Selain meningkatkan value pemasaran produk ikan, digital marketing juga sangat membantu kelompok pembudidaya ikan dalam mengakses jaringan karena memiliki jangkauan dan peluang pasar yang tak terbatas.
Hal itu bisa diterapkan kepada kelompok pembudidaya ikan untuk mendapatkan pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan Pemkab Bojonegoro dengan mengirimkan perwakilan dari pihak keluarga kelompok yang dirasa memiliki kompetensi di bidang digital marketing.
Terlebih, kata Bupati Anna, hasil budidaya ikan juga memberikan manfaat yang multiguna, salah satunya menjadikan peluang bisnis bagi pegiat industri UKM berupa olahan makanan ikan, seperti bakso ikan, abon ikan, sosis, serta olahan lainnya.
Karena itu, mantan anggota DPR RI dari PKB tiga periode itu, mengajak semua pihak, termasuk Dinas Peternakan dan Perikanan untuk saling bersinergi dalam mendorong berkembangnya budidaya ikan dalam pemenuhan kebutuhan protein masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro, Catur Rahayu mengatakan, Bimtek ini memberikan semangat dan motivasi kepada kelompok pelaku utama perikanan, serta meningkatkan kemampuan pembudidaya ikan, baik secara intensif maupun semi intensif.
Kegiatan bimtek diikuti kurang lebih 25 orang kelompok pembudidaya ikan. Dan yang hadir diantaranya dari Desa Kepoh, Sugihwaras, Brangkal, Tlogorejo, dan Nglumber.
Saat ini, ungkap Catur, terdapat 139 Kelompok Pembudidaya Ikan di Bojonegoro, yang mana tingkat produksinya mencapai 4.017 ton yang didominasi jenis ikan lele dengan produktivitas tertinggi, yaitu sebesar 2.927 ton. Sementara di Kecamatan Kepohbaru sendiri terdapat Kelompok Pelaku Usaha Perikanan, baik kelompok pembudidaya ikan pembesaran maupun pembenihan.
Seperti halnya di Desa Tlogorejo, terdapat kelompok pembenihan ikan lele dengan tingkat produksi besar yang mencapai 300 ribu sampai 500 ribu benih lele per bulan, sedangkan di Desa Sidomukti berkisar 20 ribu sampai 50 ribu per bulan,” beber Catur. (adi/red)