Ultimatum Israel. Jika Serang Kembali, Iran Siapkan Rudal Lebih Canggih

  • Bagikan
SINDIRAN HALUS: Sebuah papan reklame yang menampilkan lukisan rudal jatuh di Israel dengan slogan dalam bahasa Persia: "Rudal telah jatuh di tengah setan", tergantung di atas jalan utama di pusat kota Teheran. (foto: AFP)

INDOSatu.co – TEHERAN – Perang 12 hari antara Iran dan Israel benar-benar membekas bagi Iran. Tak heran jika negeri dengan ibukota Teheran itu mengultimatum Israel dengan kekuatan militer lebih besar jika negeri Zionis itu melancarkan serangan baru ke Iran.

Menteri Pertahanan Iran Aziz Nassirzadeh mengatakan, bahwa pihaknya siap menghadapi serangan baru Israel, dan mengumumkan telah mengembangkan rudal dengan kemampuan lebih besar daripada yang digunakan selama perang 12 hari terakhir .

“Rudal yang digunakan dalam perang 12 hari itu diproduksi beberapa tahun yang lalu,” kata Aziz Nassirzadeh dikutip AFP dari kantor berita resmi IRNA. 

Baca juga :   Tanpa Agenda, Presiden Jokowi Kunjungi Media Center, Camp Jurnalis Liputan KTT G20

Saat ini, terang Nassirzadeh, pihaknya telah memproduksi dan memiliki rudal dengan kemampuan yang jauh lebih hebat daripada rudal-rudal sebelumnya. Dan jika musuh Zionis kembali berpetualang, Iran pasti akan menggunakan kekuatan militernya tersebut.

Pada pertengahan Juni lalu, Israel dengan cara licik melancarkan pengeboman terhadap Iran. Karena memicu perang lebih dulu, Iran tidak tinggal diam. Iran membalas dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Serangan Israel menewaskan komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan ratusan lainnya, yang menghantam lokasi militer dan kawasan pemukiman. Beberapa tokoh kunci militer dan ahli nuklir Iran terkonfirmasi meninggal dunia. Diduga serangan Israel itu buah dari spionase atau mata-mata yang dibayar mahal oleh Israel.

Baca juga :   Pertaruhkan Jabatan, Muhyiddin: Tunggu Sidang September

Amerika Serikat sempat ikut serta dalam perang dengan menyerang fasilitas nuklir Iran. Gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku sejak 24 Juni. 

Pejabat Iran sejak itu memperingatkan bahwa pertempuran berikutnya dapat terjadi kapan saja, dan menekankan bahwa Teheran tidak mencari perang tetapi tetap siap menghadapi konfrontasi apa pun. 

Sementara itu, Wakil Presiden Pertama Mohammad, Reza Aref mengatakan bahwa, Iran harus siap setiap saat untuk konfrontasi. Reza mengatakan, bahwa saat ini sebenarnya belum berada dalam gencatan senjata; tetapi berada dalam penghentian permusuhan. 

Baca juga :   Ultimatum Rusia, Trump Siap Berlakukan Tarif Tinggi dan Kirim Senjata

Media Iran melaporkan bahwa tentara akan memulai latihan militer dua hari pada hari Kamis, yang menampilkan berbagai rudal jelajah jarak pendek dan menengah.  Pemerintah Barat telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang program rudal Iran, menyebutnya sebagai ancaman terhadap keamanan regional.

Pada bulan Juli, Prancis menyerukan “kesepakatan komprehensif” dengan Teheran yang mencakup tidak hanya program nuklir, tetapi juga program misilnya dan ambisi regionalnya. Iran bersikeras bahwa kemampuan militernya tidak dapat dinegosiasikan. (*) 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *