Usai Santap MBG, 426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Alami Keracunan

  • Bagikan
DIRUDUNG MASALAH: Suasana persiapan pembagian untuk siswa SMAN 1 Yogyakarta. Ratusan siswa alami kerucunan usai santap MBG sehari sebelumnya.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Siswa keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi. Kali ini terjadi di DI Yogyakarta. Sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap MBG yang disajikan di sekolah tersebut.

Peristiwa ini terjadi Kamis (16/10) dini hari, ketika para siswa mulai merasakan gejala sakit perut dan diare setelah mengikuti kegiatan sekolah sehari sebelumnya. Meski sekarang kasus tersebut masih didalami, penyebab keracunan diduga kuat setelah santap MBG.

Baca juga :   Pamit dari Hanura, Pasek Didaulat Jadi Ketua Umum PKN

Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiyo, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima dari salah seorang siswa yang melaporkan banyak temannya mengalami keluhan yang sama. yakni para siswa mengalami diare.

“Ada yang diare dua kali, tiga kali, tapi ada juga yang hanya sakit perut saja. Sakit perut melilit,” ujar Ngadiyo saat ditemui wartawan di sekolah, kawasan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Kamis (16/10) siang.

Menurut Ngadiyo, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan puskesmas setempat untuk menangani para siswa yang mengalami gejala. Beberapa siswa mendapatkan perawatan di rumah masing-masing, sementara sebagian lainnya dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk observasi lebih lanjut.

Baca juga :   Incar Empat Besar Nasional, Zulhas Berharap PAN Tidak Bertengkar Lagi

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi peserta didik. Namun, kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan ratusan siswa di salah satu sekolah unggulan di Kota Yogyakarta.

Hingga Kamis sore, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta masih melakukan penyelidikan terhadap sumber makanan yang diduga menyebabkan keracunan. Sampel makanan dan muntahan siswa telah diambil untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.

Baca juga :   Terkait Pembatasan BBM Bersubsidi, Fraksi PKS: Koordinasi Antar Menteri Amburadul

Pihak sekolah berharap insiden ini segera terungkap penyebabnya agar tidak terulang di kemudian hari. “Kami menunggu hasil pemeriksaan dari dinas kesehatan, dan berharap seluruh siswa bisa segera pulih,” pungkas Ngadiyo. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *