Hadiri Syiar Ramadan Al-Khairiyah, Yandri Apresiasi dan Anggap Program Positif

  • Bagikan
RESPON POSITIF: Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto menyampaikan cramah dalam 'Syiar Ramadan Al-Khairiyah', di halaman kompleks Al-Khairiyah, Citangkil, Kota Cilegon, Banten, Kamis (30/3).

INDOSatu.co – CILEGON – Wakil Ketua MPR RI, H. Yandri Susanto, S.Pt mengapresiasi program Syiar Ramadan bertema ‘Ibadahku Totalitas, Ramadanku Berkualitas, dan Belajarku Tuntas’ Universitas dan STIT Al-Khairiyah Cilegon, Banten yang berisi berbagai kegiatan mahasiswa selama bulan suci Ramadan, seperti tausyiah agama, buka puasa, salat maghrib, isya dan tarawih bersama.

Salah satu nilai tambah yang sangat dihargai Yandri dalam kegiatan itu, yakni melibatkan masyarakat sekitar. Sebab, kata Yandri, idealnya mahasiswa memang harus dekat dan selalu berinteraksi dengan masyarakat.

”Ketika mahasiswa dekat berada di tengah-tengah publik, mereka akan semakin memahami berbagai problematika yang ada dan dirasakan rakyat,” ujar Yandri

Baca juga :   Kunjungi Kampung Rusia, Bamsoet Dorong Bali Jadi Tujuan Wisata Turis Digital Nomads

Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi kegiatan ‘Syiar Ramadan Al-Khairiyah’, di halaman kompleks Al-Khairiyah, Citangkil, Kota Cilegon, Banten, Kamis (30/3).

Tampak hadir dalam acara tersebut, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Dandim 0623 Cilegon Letkol Inf Aryo Priyoutomo Soedojo, Ketua Umum PB Al-Khairiyah KH Ali Mujahidin, Rektor Universitas Al-Khairiyah Dr. Rafiudin, M.Si, para pengajar serta santri ponpes Al-Khairiyah dan masyarakat sekitar.

Menurut Yandri, program Syiar Ramadan merupakan program yang sangat baik dan juga berdampak baik masyarakat. Dalam situasi saat ini, kegiatan tersebut memang perlu digalakkan, dimana banyak sekali fenomena negatif yang melibatkan remaja. Seperti mabuk-mabukan, narkoba, balap liar, dan tawuran sehingga makin menjauhkan mereka dari beribadah kepada Allah. Belum lagi makin derasnya pengaruh LGBT di kalangan muda.

Baca juga :   Lestari: Literasi Digital Masyarakat Harus Diperluas untuk Proses Pembangunan yang Baik

”Intinya, semua itu sangat mengkhawatirkan kita semua. Jika kita tidak bendung, maka kualitas generasi muda kita di masa depan, akan semakin terpuruk,” terang Yandri.

Ada satu fenomena lagi, lanjut Yandri, yang sangat membuat miris dan harus dipahami oleh para mahasiswa Al-Khairiyah. Yakni, ada satu penelitian yang dilakukan Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta tentang umat Islam dan Alquran. Dari penelitian itu diperoleh data bahwa sebanyak 72 persen dari jumlah umat Islam tidak bisa membaca Alquran.

Baca juga :   Resmikan Ruang Kelas MI Al-Khairiyyah, Yandri: Pendidikan Tentukan Maju-Mundurnya Bangsa

“Karena itu, saya melihat program ini (Syiar Ramadan) merupakan ikhtiar kita semua, untuk terus memastikan tanpa kenal lelah, bahwa hidup dan kehidupan kita berada tetap di jalur yang benar, yaitu mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saya yakin pejuang-pejuang muda Al-Khairiyah yang ada di depan saya ini, bisa mewujudkan hal itu,” ujar Yandri.

Wakil Ketua Umum PAN ini berharap, mahasiswa Al-Khairiyah bisa menjalani program dengan senang hati, sepenuh hati, ridha karena Allah. Jangan sampai ada keterpaksaan dan jangan sampai ada niat-niat yang lain. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *