Alumni Kedokteran Unair Tertarik Penanganan ODGJ di Kabupaten Lamongan

  • Bagikan
DIAPRESIASI ALUMNI FK UNAIR: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (berdiri) memberi sambutan dihadapan para alumni FK Unair terkait upaya Pemkab Lamongan memberikan fasilitas kepada 3.389 ODGJ yang ada di Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah dalam penanganan hingga penyembuhannya. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan fasilitas kepada 3.389 ODGJ yang ada di Lamongan.

Pemberian fasilitas tersebut, salah satunya dengan meresmikan Puskesmas Karangkembang Babat menjadi Rumah Sakit Karangkembang Babat, yang mana Rumah Sakit tersebut dijadikan pusat penanganan gangguan kejiawaan di Lamongan. Pada September 2022 ini Lamongan juga telah melakukan soft launching ruang rawat inap jiwa “Mentari Pagi” yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Baca juga :   Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Lamongan Gratiskan 1000 NIB

Tidak hanya itu, Lamongan juga membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). Dibentuknya TPKJM itu bertujuan untuk mengendalikan ODGJ di Lamongan agar tetap mendapat perlakuan layaknya manusia normal atau tidak terabaikan. TPKJM bertugas melakukan penyisiran pada setiap sudut desa yang ada di Lamongan, sehingga ODGJ di Kabupaten Lamongan tidak ada yang berkeliaran serta bebas dari pasungan.

Penanganan ODGJ serta inovasi yang dilakukan Lamongan tersebut menarik alumni Fakultas Kedokteran Unair angkatan 82. Sehingga, melakukan audiensi tentang pengabdian masyarakat bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), di Guest House Pemkab Lamongan, Sabtu (10/9). Hal itu sebagai bentuk menggiatkan komitmen dalam penanganan kesehatan jiwa di Lamongan.

Baca juga :   DPMPTSP Fasilitasi Masyarakat Nelayan Urus Perizinan Usaha

“Kita terus berupaya membentuk tim, memberikan fasilitasi pengobatan, obat untuk ODGJ di Lamongan agar mendapatkan hak yang sama. Melalui inovasi-inovasi yang ada Lamongan berusaha mempertahankan predikat Kabupaten bebas pasung,” tutur Pak Yes.

Lebih lanjut, Pak Yes memaparkan bahwa Lamongan juga memiliki program inovasi penanganan jiwa, antara lain Lesung si Panji (lenyapkan pasung, manusiakan pasien jiwa), dari pasung jadi beruntung yang ada di Griya Mandiri ODGJ di Laren, Kopi Jala,  Jambore Kesehatan Jiwa, posyandu jiwa yang ditangani 32 kader jiwa, serta menganggarkan obat jiwa pada APBD setiap tahunnya.

Baca juga :   Gelar Festival 1001 Porsi, Tegaskan Branding Kuliner Pecel Lele Milik Lamongan

Upaya dan konsolidasi dalam penanganan ODGJ yang ada di Lamongan akan terus diupayakan, sehingga bisa menjadi Kabupaten dengan predikat bebas pasung selamanya. Serta dapat mempertahankan prestasi Kabupaten bebas pasung yang diperoleh Lamongan pada tahun 2017 lalu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *