Terus Tingkatkan IPM dan Siapkan Generasi Emas, Bupati Yuhronur Launching SOTH

  • Bagikan
PEDULI PENDIDIKAN: Anis Kartika (dua dari kanan), istri Bupati Yuhronur Efendi menyerahkan buku panduan SOTH kepada Suhartutik, selaku Koordinator Bidang KSPK BKKBN Provinsi Jawa Timur.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Dalam rangka mempersiapkan generasi emas tahun 2045, yang memiliki kecerdasan komprehensif (produktif, inovatif, dan sehat), Pamkab Lamongan me-launching Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), di Kantor Kelurahan Sidokumpul Lamongan, Selasa (13/9).

SOTH yang di-launching secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes) tersebut, merupakan kelas gelombang ketiga dari Bina Keluarga Balita (BKB) Teratai, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Lamongan. Diikuti 31 orang, program ini akan berlangsung selama 4 bulan mulai September hingga Desember mendatang.

SOTH merupakan sekolah pengasuhan yang digagas oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini merupakan terobosan untuk dapat meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak, terutama anak balita.

Baca juga :   Lulusan SOTH dan Slantang Pengungkit Pengentasan Stunting di Lamongan

Terdapat 14 kali pertemuan yang dilaksanakan setiap Rabu, di kantor Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan. Kelas SOTH akan diisi dengan pendampingan dari psikolog selama 9 kali, dan selebihnya diisi oleh tenaga kesehatan (dokter), PKK, dan tenaga penyuluh.

Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia, menunjukkan bahwa, prevalensi di tahun 2019 di Indonesia mencapai 27,67 persen dan di 2021 menjadi 24,4 persen. Sedangkan di Lamongan sebesar 20,5 persen. Dimana penurunan stunting menjadi program prioritas dalam menciptakan pada 2024 maksimal 14 persen.

”Jangan sampai anak-anak atau generasi-generasi kita nanti ini ketinggalan, ketika Indonesia ini sudah menjadi Indonesia emas,” ujar Pak Yes pada kesempatan tersebut.

Baca juga :   Jelang Puncak Arus Mudik, Bupati-Forkopimda Pantau Kesiapan Posko Pengamanan Lebaran

Di sisi lain, tahun 2045, menurut proyeksi penduduk BPS, jumlah penduduk lansia di tahun 2045 sudah mencapak 20 persen, sedangkan di Kabupaten Lamongan saat ini mencapai 13,3 persen. Hal ini menunjukkan jumlah angka harapan hidup di Kabupaten Lamongan masuk dalam kategori tinggi.

Dengan capaian tersebut, Pemkab Lamongan tentu tidak ingin berpuas diri untuk terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), salah satunya pada kesempatan yang sama dilakukan launching Sekolah Lansia Tangguh (Slantang) Standar 1, Bina Keluarga Lansia (BKL) Anggrek di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan.

Diikuti lansia dari usia 60 hingga 70 tahun, Slantang memiliki tiga tahapan program kelas, yakni tahapan Standar 1 (S1) dalam jangka waktu 6 bulan dengan 12 kali pertemuan, Standar 2 (S2) 3 bulan, dan Satndar 3 (S3) 3 bulan.

Baca juga :   Pastikan Kesiapan Pengamanan Nataru, Wakapolda Jatim Kunjungi Lamongan

Mengambil konsep belajar sepanjang hayat, Slantang Lamongan menjadi media pembelajaran bagi lansia, dengan harapan lansia dapat menjadi lansia potensial di dalam keluarganya, yaitu untuk mewujudkan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, Bermartabat (SMART) hingga akhir hayatnya.

“Sebagai salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia, yaitu adanya peningkatan usia harapan hidup, yang berarti adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang semakin meningkat,” kata Suhartutik, selaku Koordinator Bidang KSPK BKKBN Provinsi Jawa Timur. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *