Sentra Ternak Tunggul Dukung Potensi Ternak Wilayah Utara Lamongan

  • Bagikan
HIDUPKAN EKONOMI: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi memanggul kambing saat meresmikan sentra ternak kambing dan domba Desa Tunggul, di Lapangan Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Selasa (20/6).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Memiliki kepiawaian di dunia peternakan, khususnya ternak kambing dan domba, Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan tercatat memiliki ternak sebanyak 6.360 yang terdiri dari 2.950 kambing Etawa, 2.782 kambing Jawa dan 628 ekor domba. Jumlah yang fantastis itu dapat terjadi karena seluruh warga yang ada di Desa Tunggul memiliki ternak dua jenis hewan tersebut.

Melihat potensi itu, Pemkab Lamongan, Jawa Timur menjadikan Desa Tunggul sebagai kawasan sentra ternak kambing dan domba yang tentu memiliki tujuan memaksimalkan ekologi ternak yang dimiliki warga sekitar.

Fasilitas berupa sentra ternak juga dilengkapi dengan pembinaan dalam hal distribusi pemasaran, budidaya, hingga inovasi menjadi olahan makanan yang dapat menumbuhkan nilai jual tinggi terus dilakukan.

Baca juga :   Wujudkan Infrastruktur yang Handal, Pembangunan Fisik dan Non Fisik Lamongan Dimasifkan

“Desa Tunggul memiliki kepiawaian dalam beternak, khususnya kambing dan domba, yang mana dapat dilihat dari jumlah serta kualitas hewan yang ada. Adanya sentra ini tentu dikonsentrasikan pada tergabungnya seluruh peternak di Desa Tunggul dalam sentra. Dalam sentra ini, harus dilakukan pengembangan mulai dari budidaya ternak agar menghasilkan kualitas maksimal sampai distribusi pemasarannya,” tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat meresmikan sentra ternak kambing dan domba Desa Tunggul, di Lapangan Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Selasa (20/6).

Baca juga :   Program Fisik dan Non Fisik TMMD Beri Manfaat Bagi Warga Lamongan

Selanjutnya, orang nomor 1 di jajaran Pemkab Lamongan itu meminta agar seluruh peternak yang tergabung dalam sentra ternak menjaga stok ketersediaan ternak agar sustainable.

“Penjualan yang sudah merambah ke Kota lain, seperti Bojonegoro, Tuban, Gresik, Madura, dan lainnya harus terus dikembangkan dengan menjaga stok ketersediaan ternak,” ungkap Pak Yes sapaan akrab Bupati Yuhronur.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi mengatakan bahwa, selain memiliki stok ternak yang berlimpah, pemilihan pembangunan sentra ternak di Desa Tunggul juga didasari faktor cukup dalam hal pangan, air, dan lahan.

“Hal yang paling menunjang kegiatan beternak ialah pangan, air, dan lahan. Semua itu terpenuhi di desa ini. Selain itu, karena pemasarannya sudah sampai di Pulau Bawean, bahkan tiap bulannya menjual 200 ekor di sana, sehingga akses transportasi lebih mudah jika dijual di wilayah pantura,” terang Wahyudi dalam laporannya.

Baca juga :   May Day, Bupati Lamongan Ajak Perkuat Hubungan Pengusaha-Pekerja-Industrial

Selain memiliki jumlah ternak yang cukup, sentra ternak kambing dan domba di wilayah Utara menyediakan semua jenis kambing dan domba mulai dari Etawa, Australia, Jawa, Perah, bahkan kambing Kendit.

Lebih lanjut, Wahyudi berpesan, agar kegiatan di sentra ternak Desa Tunggul diimbangi dengan kemajuan digitalisasi, terutama pada kegiatan pemasaran. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *