INDOSatu.co – LAMONGAN – Safari Ramadan 1445 Hijriah menjadi salah satu inisiatif Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menjaga harmonisasi hubungan antara pemerintah daerah dengan masyarakat secara langsung. Juga sekaligus menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Dipertemukan untuk silaturahmi bersama-sama, antara pemerintah dengan masyarakat maupun dengan stakeholder yang lainnya, supaya kita bisa sambung rasa mendengar apa yang menjadi aspirasi panjenengan semua,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Masjid Al Abror, Desa Simbatan, Kecamatan Sarirejo, pada Selasa (2/4).
Moment safari Ramadan ini memang dijadikan Pak Yes sebagai sarana untuk menyampaikan informasi kemasyarakatan sekaligus arah kebijakan yang diimplementasikan melalui 11 program prioritas Kabupaten Lamongan. Hal tersebut guna terwujudnya komunikasi dua arah yang efektif.
“Alhamdulillah walaupun banyak tantangan-tantangan, saya, Pak Kiai Rouf dan teman-teman pemerintah yang dihadapkan dengan situasi Covid-19 di awal kepemimpinan, tapi kita terus berikhtiar dengan 11 program unggulan kami untuk dapat diimplementasikan dan dilaksanakan dengan baik. Mulai dari Jamula (jalan mantap dan alus Lamongan) hingga 100 persen pelayanan berkualitas,” imbuh Pak Yes.
Dalam agenda safari yang digelar selama 4 kali dalam satu bulan Ramadan, berbagai pelayanan dihadirkan di tengah-tengah masyarakat, mulai dari layanan adminstrasi kependudukan (adminduk), layanan kesehatan, layanan konsultasi hewan ternak, fasilitas UMKM, perpustakaan keliling, hingga lainnya.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H (lebaran) yang tinggal menghitung hari, Pak Yes berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga persaudaraan atau ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, serta ukhuwah basyariyah.
“Bapak Ibu, pemilihan sudah selesai tidak usaha gontok-gontokan, berkelahi, karena sudah lewat. Ayo kembali perbaiki masyarakat dengan baik, kita sudah terbiasa dengan perbedaan pilihan, tapi jangan mudah terpengaruh berita-berita medsos yang banyak hoax-nya yang akhirnya membuat bingung. Mari, rukun damai menjadi kekuatan bebrayan (bermasyarakat), sehingga bisa pembangunan desa, membangun daerah lebih baik,” pungkas Pak Yes. (*)