Gus Yahya Sambut Baik Silaturrahmi di Ponpes Tebuireng, Jombang

  • Bagikan
PENUHI UNDANGAN: Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf siap menghadiri undangan silaturrahmi yang digelar di Ponpes Tebuireng, Jombang pada Sabtu (6/12).

INDOSatu.co – JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengonfirmasi diri siap hadir dalam undangan silaturahmi unsur Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah yang diprakarsai Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (6/12).

“Saya ini kan dipanggil oleh Mustasyar yang diprakarsai oleh kiai sepuh, saya pasti hadir, karena saya siap untuk menghadap siapa saja untuk memberikan klarifikasi terhadap masalah yang terjadi ini,” kata Gus Yahya kepada di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (5/12).

Gus Yahya juga menyampaikan bahwa perhatian utama saat ini adalah bagaimana menyelamatkan jamiyyah dari kerusakan tatanan organisasi akibat pengabaian AD/ART dan aturan-aturan lain. “Apapun masalahnya, sejak awal yang dilontarkan orang semua bisa dipertanggungjawabkan semua bisa diklarifikasi dengan jernih,” katanya.

Baca juga :   Terima Dubes Kamala Shirin, Haedar Serukan Amerika Peduli Kemerdekaan Palestina

Gus Yahya menambahkan bahwa, apabila diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi, masyarakat akan melihat bahwa tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepadanya sebenarnya tidak berdasar.

“Karena kemudian saya dicegat, dilarang untuk memberikan klarifikasi dengan sengaja, kemudian informasi-informasi yang sepotong-sepotong dirangkai dimanipulasi menjadi tuduhan-tuduhan yang bersifat fitnah. Nah itu yang menjadi masalah sehingga berkembang seperti ini,” jelasnya.

Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya tetap berupaya menjaga integritas organisasi dan memastikan agar konstruksi organisasi tidak mengalami kerusakan. “(Kami berupaya) berpegang teguh kepada konstitusi organisasi dan seluruh sistem tatanan organisasi yang ada,” jelasnya.

Baca juga :   Gus Yahya Umumkan 11 Perempuan Masuk PBNU. Berikut Daftar Namanya....

Diketahui, undangan tersebut disampaikan melalui dua surat terpisah dengan nomor surat yang sama: 2312/I/HM/0001/PENG/XII/2025. Keduanya ditandatangani oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, dan KH Umar Wahid yang bertindak sebagai sohibul hajat (tuan rumah).

“Menindaklanjuti pertemuan para sesepuh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso pada Ahad 30 November 2025, dengan ini kami bermaksud mengundang panjenengan,” tulis kedua surat tersebut.

Dalam Lampiran pada undangan pertama, tertulis ‘Silaturrahim Mustasyar dengan Rais Aam PBNU’. Di daftar undangan, tertera nama 13 orang Mustasyar PBNU; 3 orang dari Syuriyah PBNU, yaitu KH Miftachul Akhyar, KH Afifuddin Muhajir, dan KH Anwar Iskandar; serta 2 orang dari Tanfidziyah PBNU, yaitu H Saifullah Yusuf dan H Gudfan Arif.

Baca juga :   Munas NU 2023 Desak Pemerintah dan DPR Sahkan RUU Perampasan Aset

Sementara dalam lampiran pada undangan kedua, tertulis ‘Silaturrahim Mustasyar dengan Ketua Umum’. Di daftar undangan, tertera 30 orang Mustasyar PBNU; 3 orang dari syuriyah PBNU, yakni KH Muadz Thohir, KH Abdul Ghofur Maimoen, dan KH Ahmad Said Asrori; serta 2 orang dari Tanfidziyah PBNU, yaitu KH Yahya Cholil Staquf dan H Amin Said Husni.

Silaturahmi memang digelar di tempat dan hari yang sama, tetapi dibagi dalam dua waktu yang berbeda. Pertemuan yang mengundang KH Miftachul Akhyar diselenggarakan pada pukul 10.00-12.00 WIB, sedangkan pertemuan yang mengundang KH Yahya Cholil Staquf diadakan pada pukul 13.00-15.00 WIB. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *