INDOSatu.co – JAKARTA – Prestasi membanggakan diukir Kabupaten Bojonegoro. Pasalnya, kabupaten dengan sebutan Angling Dharma itu dikukuhkan sebagai kabupaten/kota yang sehat pada 2023. Definisi kota sehat bukan hanya tentang pelayanan kesehatan, tetapi juga melibatkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya. Menurut World Health Organization (WHO), kota sehat adalah yang memberikan manfaat bagi manusia dan planet, serta mendorong partisipasi aktif warganya.
Menurut WHO, model kota sehat memiliki enam kategori, yakni peace, planet, place, people, participation, dan prospering. Pada tahun 1998, Indonesia meluncurkan pilot project kota sehat di enam kota, dan pada tahun 2005 diterbitkan pedoman penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat oleh Kemendagri dan Kemenkes RI.
Kabupaten/Kota sehat di Indonesia adalah Kabupaten/Kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk ditinggali penduduknya yang dicapai melalui pelaksanaan beberapa pengaturan dengan kegiatan terpadu yang disepakati oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Pemerintah RI memberikan penghargaan Kabupaten/Kota sehat yang memenuhi kriteria setiap dua tahun sekali, yang dikenal dengan Swasti Saba yang terbagi dalam kategori, yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara. Pondasi pendekatan Kabupaten/Kota sehat melibatkan kepemimpinan Pemerintah Daerah, kolaborasi lintas sektoral, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi Pemerintah, masyarakat, serta swasta.
Dengan kriteria di atas, Bojonegoro menjadi salah satu Kabupaten peraih anugerah Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Swasti Saba Kategori Wiwerda pada “Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Dan STBM Tahun 2023” oleh Kementrian Kesehatan RI. Malam acara penganugerahan berlangsung di Grand Ballrooom Kempinski Hotel Jakarta, Selasa (28/11).
Hal itu sebagai wujud penghargaan kepada Kabupaten Bojonegoro yang telah berhasil mengimplementasikan 9 tatanan, yaitu Tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanganan bencana.
Hadir pada malam penganugerahan diantaranya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, serta Gubernur/Pj, Bupati/Walikota/Pj peraih penghargaan KKS Tahun 2023.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, populasi kehidupan di kota makin lama semakin banyak. Dari jumlah 8 miliar orang di dunia, sebanyak 4,4 miliar tinggal di Kota. Diperkirakan pada 2050, sebanyak 70 persen dari populasi manusia hidup di Kota, sehingga migrasi menjadi hal yang tidak terelakkan. Di Indonesia sendiri, kata Budi Sadikin, diperkirakan ada 180 jutaan orang tinggal di kota dan diperkiraakan akan naik di tahun 2030 mencapai 220 juta orang tinggal di Kota.
“Naiknya akan banyak dan padat dengan segala urusan dan permasalahannya karena jumlah penduduk makin terus bertambah banyak,” kata Budi Sadikin.
Faktanya, kata Budi Sadikin, perubahan iklim itu terjadi dan dampaknya di perkotaan sangat besar, begitu pula dengan masalah kesehatan, pasti akan lebih kompleks. Budi menjelaskan bahwa, dengan adanya fenomena urbanisasi yang terjadi, menyusul dengan adanya fenomena perubahan iklim, masalah-masalah di perkotaan pasti menjadi rumit. Karena itu, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya, diawali dari lingkungan yang bersih, saluran airnya diperbaiki, diedukasi masyarakatnya, semuanya perlu diperbaiki pesan.
Sementara itu, Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto mengaku bersyukur atas capaian yang telah diraih Pemkab Bojonegoro dengan meraih anugerah Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda Tahun 2023, ”Alhamdulillah. Ini merupakan anugerah terindah bagi kita semua. Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemkab Bojonegoro atas kerja keras untuk mencapai prestasi ini,” kata Adriyanto.
Bukan hanya itu. Adriyanto juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua pihak, baik Pemkab Bojonegoro, masyarakat, dan seluruh pihak yang turut berperan aktif menjadi garda terdepan mewujudkan 9 tatanan Kabupaten/Kota sehat, khususnya di Kabupaten Bojonegoro.
“Semoga anugerah ini akan terus kita pertahankan dan kita tingkatkan ke depannya. Jangan pernah bosan dengan hidup bersih. Karena kebersihan adalah pangkal kesehatan. Dengan demikian, masyarakat Bojonegoro semakin sehat dan sejahtera,” pungkas Pj. Bupati Adriyanto. (*)





