INDOSatu.co – JAKARTA – Suasana ger-geran menghiasi pelantikan Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmah 2024-2029. Gelak tawa itu terjadi saat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan. Tiba-tiba, mantan Walikota Solo itu nyelonong minta dikawal dua banser.
“Masa Ketua PBNU dikawal, Ketua GP Ansor dikawal, saya nggak,” ucap Joko Widodo yang diikuti oleh gelak tawa para hadirin. “Gini kan kalau dilihat cakep,” imbuhnya usai dua anggota Banser mengawalnya naik di atas panggung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam pelantikan Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5) sore. Dalam sambutannya, Jokowi mengaku terkesima dengan ungkapan Ansor maju satu barisan, seribu rintangan patah semuanya.
Menurut Jokowi, semangat itulah yang harus dipegang oleh GP Ansor. Yaitu semangat persatuan dan pantang menyerah. Ansor maju satu barisan seribu rintangan patah semuanya.
”Semangat ini yang harus dipegang oleh GP Ansor semangat persatuan dan pantang menyerah dalam menjaga simpul kebangsaan dan hubbul wathan minal iman,” ujarnya.
Kepengurusan yang dinakhodai oleh Addin Jauharudin resmi dilantik melalui surat lampiran SK PBNU Nomor: 317/PB.01/A.11.01.29/99/04/2024. SK tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.
Saat melantik, Gus Yahya mengatakan bahwa baiat merupakan prosesi yang diwajibkan dalam setiap pelantikan pengurus di lingkungan NU demi menegaskan tanggung jawab kepengurusan dan kepemimpinan di dunia dan akhirat.
“Baiat ini bukan hanya dipertanggung jawabkan pada lingkungan NU, tetapi dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT,” ujarnya.
“Sebelumnya terlebih dahulu menegaskan, siap bertanggung jawab dunia akhirat?” tanya Gus Yahya. “Siap,” dijawab tegas oleh Pengurus PP GP Ansor. Pelantikan pun berjalan lancar. (*)
