Lonjakan Kasus HIV/AIDS, Puan: Jadi Warning, Negara Perlu Kerja Konkret

  • Bagikan
JADI SOROTAN: Melonjaknya kasus HIV/AIDS belakangan mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk para politisi di gedung DPR/MPR.

INDOSatu.co – JAKARTA – Lonjakan kasus HIV/AIDS di beberapa daerah belakangan ini mengundang keprihatinan Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan berharap, pemerintah perlu melakukan langkah konkret karena meningkatnya kasus HIV/AIDS menjadi sinyal bahaya bagi masa depan generasi muda bangsa.

“Fenomena peningkatan kasus HIV/AIDS di kalangan remaja dan anak muda tentunya menjadi keprihatinan kita bersama. Ini harus menjadi warning bagi pemangku kebijakan untuk memperbaiki program-program edukasi reproduksi, khususnya untuk melindungi generasi muda kita,” kata Puan dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta Jumat (23/5).

Kasus HIV/AIDS dilaporkan terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, total penderita HIV/AIDS menembus di wilayah tersebut tembus hingga di angka 2.000 orang. Sebanyak 822 kasus di antaranya menjerat pelajar dan mahasiswa.

Baca juga :   Puan: Praktik Investasi Ilegal Sangat Masif, Harus Ada Upaya Khusus Menghentikan

Dengan angka lebih dari 800 anak muda terjangkit di Majalengka, Puan menilai penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja sudah berada di level darurat.

“Ini soal masa depan bangsa yang pelan-pelan terkikis karena kurangnya perlindungan bagi mereka. Anak-anak ini mestinya sedang belajar, bermimpi, tumbuh kuat. Tapi hari ini mereka sedang berjuang bertahan hidup,” tutur Puan.

Puan mengingatkan, Negara punya tanggung jawab menyediakan ruang aman bagi remaja untuk bertanya, belajar, dan mendapatkan informasi yang benar tentang tubuh mereka. Termasuk terhadap risiko kesehatan seksual dan bahaya penyalahgunaan narkoba, yang bisa juga menyebabkan penyebaran HIV/AIDS.

Baca juga :   Sambangi Kantor Demokrat, Anies Kumpul Bareng dengan Elit NasDem-PKS-Demokrat

“Edukasi seksual masih dianggap tabu, padahal keterbukaan justru bisa menyelamatkan nyawa. Belum lagi masalah penyalahgunaan narkoba yang juga masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di Indonesia,” beber Puan.

Puan juga menyebut, Pemerintah tidak bisa lagi hanya mengandalkan imbauan moral semata. Anak-anak harus berani bicara, mau berobat, atau harus mau memeriksakan diri. Pemerintah harus berani memutus rantai stigma dan mulai bicara soal pencegahan, bukan hanya larangan.

Baca juga :   Soal Pelecehan terhadap Ning Imaz, Senator Abdul Kholik: Penegak Hukum segera Bertindak

”Harus ada pendekatan humanis yang dapat membangun kepercayaan mereka,” tukas Puan.

Cucu Proklamator RI itu menambahkan, diperlukan juga intervensi nyata, sistematis, dan melibatkan lintas kementerian untuk mengatasi persoalan ini mulai dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, hingga Kementerian Sosial. Menurut Puan, penanganan lonjakan kasus HIV/AIDS tidak bisa hanya diatasi oleh pemerintah daerah saja, tapi juga perlu dukungan pusat.

“Dibutuhkan komitmen bersama untuk memastikan anak-anak kita bertumbuh dalam lingkungan yang baik. Ini menjadi tanggung jawab bagi Pemerintah, dunia pendidikan, dan komunitas sosial budaya. Tentunya juga dari lingkungan terdekat mereka, yaitu keluarga,” terang Puan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *