Peduli Korban Bencana Sumatera, Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli

  • Bagikan
AKSI KEMANUSIAAN: Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf memberangkatkan bantuan senilai miliaran rupiah untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

INDOSatu.co – JAKARTA – Langka konkret dilakukan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Tokoh yang juga Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien, Kelurahan Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu memberangkatkan Tim Relawan NU Peduli ke Sumatera untuk membantu warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Pemberangkatan Tim NU Peduli itu membawa sejumlah bantuan berupa kebutuhan logistik antara lain paket sembako, family kit, dan cooking kit serta tim relawan yang akan membantu penanggulangan bencana, termasuk trauma healing bagi warga melalui jalur darat.

Gus Yahya juga mengapresiasi Tim NU Peduli yang terus bergerak dan telah menghimpun dana bagi warga terdampak di Sumatera. Hingga kini terdapat 17 posko NU Peduli yang tersebar di tiga provinsi terdampak.

Baca juga :   Rais Aam PBNU Absen, Rapat Pleno Kubu Gus Yahya Akhirnya Batal

“Saya dengar dari NU Care sendiri, LAZISNU dan LPBI, mengirim bantuan kurang lebih senilai Rp 5,8 miliar. Sedangkan yang dikoordinasikan oleh Ansor tidak kurang dari Rp 3,5 miliar,” kata Gus Yahya dalam acara Pelepasan Relawan dan Bantuan untuk Aceh dan Sumatera Barat di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (16/12).

Ia menegaskan bahwa, PBNU mengerahkan seluruh elemen lembaga dan badan otonom (banom) untuk terlibat aktif dalam penanggulangan dampak bencana di Aceh-Sumatera. Gus Yahya mengaku terus berkomitmen membantu korban bencana dalam kondisi apa pun.

“Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saya menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah beberapa waktu terakhir ini,” jelasnya.

“Tentu saja tidak ada alasan bagi jam’iyah Nahdlatul Ulama, dalam keadaan apa pun, untuk tidak tetap hadir dalam khidmah berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak dari bencana-bencana yang terjadi tersebut,” imbuh Gus Yahya.

Baca juga :   Respon Surat Syuriah, Gus Yahya Klaim Masih Jabat Ketua Umum PBNU

Ia menjelaskan bahwa, PBNU telah membentuk satuan tugas Tim NU Peduli yang terdiri dari berbagai elemen, antara lain LPBI, LAZISNU, dan GP Ansor. Satgas ini bertugas mengoordinasikan langkah-langkah di lapangan, mulai dari pendirian posko, perekrutan relawan, hingga mobilisasi sumber daya.

“PBNU telah membentuk satu satgas khusus untuk keperluan itu, yang terdiri dari elemen-elemen LPBI, LAZISNU, dan Banom-banom. Beberapa tindakan telah dilakukan di lapangan, telah dibentuk posko-posko, telah dilakukan rekrutmen relawan-relawan, dan telah dimobilisasikan sumber daya-sumber daya untuk bisa disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang terdampak oleh bencana,” katanya.

Gus Yahya juga mengatakan, PBNU secara intensif berkomunikasi dengan struktur NU di seluruh Indonesia, mulai dari pengurus wilayah hingga cabang, guna menggalang gerakan nasional kesetiakawanan NU.

Baca juga :   Dikunjungi Ramos Horta, Gus Yahya Undang Wakil Timor Leste di Muktamar R-20

“Alhamdulillah, dalam waktu beberapa minggu kita telah berhasil memobilisasikan sejumlah resources yang untuk ukuran Nahdlatul Ulama cukup signifikan. Ini akan terus kita kembangkan bersama-sama dengan warga NU di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Gus Yahya menilai bahwa dalam menghadapi tantangan bangsa, perlu membangun konsolidasi dan kebersamaan lintas elemen di lingkungan NU.

“Hadirnya NU dalam peristiwa-peristiwa seperti ini bukan semata soal kepentingan orang per orang, tetapi kepentingan bersama, kepentingan jam’iyah Nahdlatul Ulama, dan kepentingan segenap bangsa Indonesia,” tegasnya.

Ia berharap, mobilisasi solidaritas ini dapat terus diperluas dengan melibatkan partisipasi warga NU di seluruh Indonesia, hingga proses pemulihan bagi warga terdampak bencana. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *