INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Yuhronur Efendi memberangkatkan 950 mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 21 desa yang ada di Lamongan. Bupati Yuhronur melepas peserta KKN di Aula Gedung Pascasarjana Lt.3 Universitas Islam Lamongan, Rabu (16/7) siang.
Menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur, KKN yang mengambil tema holistic applied research & village empowerment for sustainable transformation (Harvest) dapat digunakan sebagai literasi sosial ekonomi kemasyarakatan yang efektif. Yangmana, mahasiswa akan menerapkan langsung hasil pembelajaran di bangku kuliah dengan kondisi masyarakat desa.
“Kegiatan KKN tersebut sangat penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, karena bisa menerapkan keilmuan akademik saat terjun langsung ke masyarakat. Meskipun tidak dapat langsung merubah tatanan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, tetapi sudah menebarkan ilmu yang didapat di kampus,” tutur Pak Yes.
Dengan kesempatan belajar langsung ke masyarakat, kata Pak Yes, dipastikan akan memberikan pengalaman yang berkembang. Sehingga, akan mewujudkan sumber daya masyarakat (SDM) yang berdaya saing. Seperti misi kedua Pemerintah Kabupaten Lamongan tahun 2025 adalah: “Mewujudkan SDM unggul, berdaya saing, dan berakhlak yang responsif terhadap perubahan zaman”.
Selanjutnya, orang nomor satu di Kota Soto itu, mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Lamongan siap berkolaborasi bersama mahasiswa KKN Unisla dalam mengembangkan desa. Yakni dengan realisasi lima belas program prioritas, dengan tiga pilar utama, yakni tumbuh ekonominya, merata pembangunannya, dan harmonis warganya. Tentunya program tersebut selaras dengan asta cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Rektor Universitas Islam Lamongan, Abdul Ghofur mengatakan, saat ini ada regulasi kampus harus berdampak. Sehingga, peraturan dan kebijakan di perguruan tinggi (PT) harus memberikan pengaruh positif dan nyata bagi mahasiswa, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Bukan hanya tentang menghasilkan lulusan terbaik, tetapi juga tentang bagaimana kampus berkontribusi pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sehingga, kegiatan KKN yang akan berlangsung mulai 16 Juli hingga 16 Agustus 2025 itu menjadi momen merealisasikan regulasi tersebut.
Abdul Ghofur menambahkan, bahwa pada Oktober mendatang, Universitas Islam Lamongan juga akan menggelar program KKN internasional. Yang bertujuan mengajak mahasiswa untuk belajar hal baru di negara lain. Namun, Ghofur belum menunjukkan lokasi KKN internasional yang dimaksud. (*)





