Bupati Yes Wujudkan Lamongan Swasembada Gula melalui Bongkar Ratoon

  • Bagikan
DISAMBUT PETANI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (pakai rompi) saat menghadiri kegiatan bertajuk bongkar Ratoon dalam rangka swasembada gula di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Memiliki potensi perkebunan, terutama pada komoditas tebu dan tembakau, Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur  berkomitmen mewujudkan swasembada gula, melalui program bongkar ratoon.

Bongkar ratoon merupakan program peremajaan lahan dengan cara membongkar tanaman tebu lama (ratoon) yang sudah tidak produktif setelah dipanen berkali-kali, lalu menggantinya dengan bibit tebu varietas unggul baru untuk meningkatkan hasil panen dan rendemen gula, serta memulihkan kesuburan tanah

Baca juga :   Dewan Pertanyakan Anggaran Madin dan Minimnya Partisipasi Warga Melawan Covid-19

Belum lama ini, dilaksanakan bongkar ratoon bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Selama ini, desa tersebut menjadi andalan penghasil tebu terbesar di Kota Soto.

Tercatat, selama 2025 produksi tebu di Kabupaten Lamongan mencapai 2.331.852 kwintal, produktivitas 66,3 kwintal/hektare dengan luas tanam 3.360.941 hektare.

Di Desa Tunggunjagir sendiri, telah menanam tebu dengan jenis Bululawang seluas 139,478 hektare.

Baca juga :   Bupati Yuhronur Kukuhkan 3.591 Hafiz dan Hafizah Lamongan 

Dengan program bongkar ratoon, diyakini sangat efektif meningkatkan produktivitas tebu. Karena mengganti tanaman tua yang produktivitasnya menurun dengan bibit baru berkualitas, akan memperbaiki kualitas tanah.

Selain itu, juga menurunkan risiko hama, dan memperkuat kemitraan petani dengan pabrik gula, yang semuanya sangat penting untuk diberdayakan guna mencapai swasembada gula nasional dan kesejahteraan petani.

Baca juga :   Bersama Forkopimda, Bupati Malang Sapa Warga melalui Salat Subuh Berjamaah

“Dalam rangka mewujudkan swasembada gula, Pemerintah telah mencanangkan bongkar ratoon tahun 2025. Program bongkar ratoon menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas gula,” tutur Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes itu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *