Dorong Pemanfaatan Potensi Nikel Indonesia, Bamsoet: Demi Kemakmuran Masyarakat

  • Bagikan
KEKAYAAN ALAM: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima para pihak yang menandatangani nota kesepahaman bersama tentang kerja sama di bidang pertambangan bijih nikel, antara PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA), PT BDER Ventures Indonesia, PT Permata Ramadhany Indonesia, dan PT Lawu Agung Niaga, di Jakarta, Sabtu (1/4).

INDOSatu.co – JAKARTA – Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman bersama tentang kerja sama di bidang pertambangan bijih nikel, antara PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA), PT BDER Ventures Indonesia, PT Permata Ramadhany Indonesia, dan PT Lawu Agung Niaga.

Melalui nota kesepahaman ini, diharapkan para pihak tersebut sepakat untuk memanfaatkan potensi nikel Indonesia untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat Sulawesi Selatan pada khususnya, dan perekonomian Indonesia pada umumnya.

“Nikel merupakan harta karun berharga bagi bangsa Indonesia, yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, besarnya potensi nikel Indonesia harus didukung tata kelola yang baik oleh berbagai perusahaan pengolah nikel, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi berkelanjutan bagi rakyat,” ujar Bamsoet usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama tentang kerja sama di bidang pertambangan bijih nikel, antara PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA), PT BDER Ventures Indonesia, PT Permata Ramadhany Indonesia, dan PT Lawu Agung Niaga, di Jakarta, Sabtu (1/4).

Baca juga :   Temui Korban Istaka Karya, Bamsoet: Libatkan Swasta Garap Proyek Negara

Tampak hadir dalam nota kesepahaman tersebut, antara lain, yakni Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA) Yasir Susanto Machmud, Direktur Utama PT BDER Ventures Indonesia Junaidi Elvis, Direktur Utama PT Permata Ramadhany Indonesia Mujiburrahman, Direktur Utama PT Lawu Agung Niaga Ofan Sofyan.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, perhatian pada pengelolaan sumber daya alam sebagai salah satu dimensi pembangunan menjadi penting. Khususnya bagi Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu berlimpah. Indonesia dikenal sebagai penghasil nikel terbesar di dunia.

Baca juga :   Sosialisasi Empat Pilar di Hadapan Ribuan Kades, Bamsoet: Tak Ada yang Bisa Kalahkan Jokowi

“Tahun 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton. Diperkirakan 37,04 persen nikel di dunia berada di Indonesia. Sebanyak 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, menurut data LPEM FEB UI yang diolah dari Nickel Institute pada 2021, Indonesia menjadi negara kedua setelah Australia dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, yakni 33,3 juta ton atau 11 persen. Rusia di posisi keempat dengan 24,4 juta ton atau 8 persen. Sementara dalam cadangan nikel di dunia, Indonesia ada di urutan pertama dengan 21 juta ton atau 23,7 persen.

Baca juga :   Orasi Ilmiah di Wisuda Universitas Borobudur, Bamsoet: Hormati Putusan MK atas PHPU Pilpres

“Sementara menurut Minerba One Data Indonesia Kementerian ESDM, pada 2021, produksi feronikel yakni 1,6 juta ton dengan penjualan 1,03 juta ton. Sementara nikel pig iron diproduksi 664.746,8 ton dengan penjualan 73.562,2 ton. Adapun nikel matte diproduksi sebanyak 82.564 ton dengan penjualan 69.620,6 ton,” pungkas Bamsoet. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *